Home Politik Tak Seperti Dahulu, Masyarakat Sipil Zaman Kiwari Lebih Cair

Tak Seperti Dahulu, Masyarakat Sipil Zaman Kiwari Lebih Cair

Jakarta, Gatra.com – Peneliti Balitbang Hukum dan HAM, Eko Noer Kristiyanto,, mengungkapkan bahwa seiring dengan berkembangnya teknologi modern, masyarakat sipil zaman sekarang lebih bersifat cair dan mengalir dibanding masyarakat sipil zaman dahulu.

“Sebetulnya komunitas [masyarakat sipil] ini adalah konsekuensi zaman sekarang. Kalau zaman dahulu kan saya katakan yang namanya masyarakat itu formil banget ya, [seperti] LSM dan NGO,” ujar Eko dalam sebuah webinar yang digelar pada Senin (23/8).

“Kerjaannya apa? Kerjaannya bikin proposal. Proposal dikirim ke pemerintah. Jadi ujung-ujungnya apa? Ujungnya-ujungnya ya pemerintah juga,” tutur Eko.

Padahal, menurut Eko, di dalam ekosistem demokrasi modern, pemerintah dan masyarakat sama-sama punya porsi yang sama untuk membangun negara. Menurutnya, apabila semua diserahkan sepenuhnya kepada negara, maka yang akan terjadi adalah negara akan cenderung menjadi otoriter.

Berbeda dengan zaman kiwari yang diwarnai menjamurnya media sosial, Eko menilai bahwa peran masyarakat sipil untuk berpartisipasi dalam pembangunan negara yang demokratis bisa lebih cair dan mengalir.

Salah satu contohnya adalah dengan hadirnya banyak pemengaruh (influencer) di media sosial. Menurut Eko, pemengaruh yang ada saat ini merupakan cerminan sebaliknya dari masyarakat sipil generasi sebelumnya yang terlalu kaku.

“Tetapi kalau sekarang enggak. Dengan komunitas, mereka punya kekuatan, berhimpun sesuai minat, komunitas ini enggak perlu formil. Mereka bisa deklarasi dan mendapat pengakuan, dan diakui eksistensinya,” ujar Eko.

Eko kemudian mencontohkan influencer Melanie Subono. “Mbak Melanie Subono itu dengan follower-nya yang sangat loyal itu mengatakan A, B, C, itu dampaknya enggak sederhana. Itu akan diyakini, akan diikuti oleh follower-nya,” tutur Eko.

Selain menjadi selebritas, Melanie Subono juga merupakan penggagas gerakan sosial yang ia namakan Rumah Harapan. Gerakan ini menerima donasi dan menggunakan sumbangan tersebut untuk meringankan beban hidup orang-orang yang membutuhkan di masa-masa sulit, tak terkecuali selama pandemi Covid-19.

Rumah Harapan kerap membagikan momen kebahagiaan ketika berhasil menyalurkan bantuan kepada warga yang membutuhkan melalui akun Instragram resminya @rumahharapanmelanie.

260

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR