Jakarta, Gatra.com – Pemengaruh (influncer) Melanie Subono mengungkapkan bahwa donasi sekecil apa pun bisa berdampak besar bagi si penerima yang memang sedang diselimuti masa sulit.

Melanie adalah penggagas gerakan sosial yang ia namakan Rumah Harapan Melanie. Gerakan ini menerima donasi dari donatur. Uang tersebut kemudian digunakan untuk membeli kebutuhan primer yang lalu dibagikan kepada warga membutuhkan. Ia sudah menjalankan gerakan ini selama 14 tahun.

“Salah satu hal yang bener-bener selama 14 tahun Rumah Harapan yang coba jelaskan bahwa [uang] seribu saja membantu. Satu bungkus mi instan saja membantu. Nah, itu yang akhirnya ngerangkul orang tuh banyak,” ujar Melanie dalam sebuah webinar yang digelar pada Senin (23/8).

“Uang seribu saja atau satu bungkus mi instan itu bisa bikin orang nyambung hidup sehari, loh,” ungkapnya melanjutkan.

Melanie menyebutkan bahwa Rumah Harapan Melanie tak mengharapakan donatur untuk menyumbangkan uang dalam jumlah fantastis. Menurutnya, gerakan sosialnya tersebut menerima donasi mulai dari Rp3.000 saja.

Melanie cukup menyayangkan adanya anggapan di ruang publik bahwa menyumbang donasi haruslah dalam jumlah besar. Ia tak setuju dengan hal itu. Menurutnya, kalau harus menyumbang dalam jumlah besar, donatur akan berlama-lama dan tak bergegas untuk segera menyumbang.

“Rp1 miliar untuk orang yang punya harta Rp1 triliun itu enggak ada apa-apanya, tetapi ketika dia ngasih Rp1.000 perak sementara duit dia tinggal Rp3.000, itu sepertiga hidupnya dia kasih,” tutur Melanie.

“Lebih sulit menjelaskan susah makan kepada mereka yang punya, ketimbang menjelaskan susahnya makan ke yang emang sehari-hari merasakan susahnya makan. Mereka [yang susah makan] akan lebih paham. Mereka akan bergerak. Punya nasi sepiring pun, dia enggak cukup, dia akan [tetap] ngasih ke orang,” kata Melanie.