Jakarta, Gatra.com – Vice President (VP) Head of Growth-UMKM BukuKas, Tri Sukma Anreianno, mengatakan, pencatatan secara rinci tentang sejarah kemerdekaan Republik Indonesia sangat membantu dalam membentuk sebuah masa depan negara.
Atas dasar itu, kata Tri Sukma, dalam keterangan tertulis pada Senin (23/8), pihaknya menghadirkan catatan sejarah yang merinci peristiwa pascaproklamasi kemerdekaan Indonesia.
Menurut Tri, pentingnya pencatatan sejarah Indonesia ini sejalan dengan tujuan mulia BukuKas, yaitu membantu pelaku UMKM Indonesia akan pentingnya pencatatan keuangan bisnis, agar bisa mendukung pengambilan keputusan yang tepat untuk masa depan yang lebih hebat.
Ia menjelaskan, BukuKas merupakan aplikasi pembukuan yang memudahkan pelaku UMKM menjalani bisnis secara lebih baik dan membantu mengingatkan masyarakat Indonesia akan peristiwa tahun 1945 secara rinci dan sejarah kemerdekaan yang diraih pada 17 Agustus 1945.
"Peristiwa bersejarah itu tergambarkan melalui 15 ilustrasi yang merinci peristiwa pascaproklamasi kemerdekaan Indonesia, mulai dari 17 Agustus hingga 31 Agustus 1945," ujarnya.
Untuk mencatat sejarah tersebut, lanjut Tri, pihaknya menggandeng Yayasan Historika Indonesia (Historika). BukuKas mengingatkan masyarakat Indonesia dan pelaku UMKM bagaimana melalui pencatatan sejarah ini penting dalam membentuk masa depan bangsa Indonesia.
"Manfaat hasil pencatatan tersebut dapat dirasakan hingga kini bagi seluruh masyarakat Indonesia. Catatan tersebut diunggah setiap harinya melalui akun instagram @bukukas_id," ujarnya.
Ia melanjutkan, sesuai dengan visi BukuKas sebagai solusi yang terintegrasi guna mendukung aktivitas keseharian para pelaku UMKM dalam menjalankan usaha mereka, BukuKas terus tanpa henti mengedukasi kepada mereka soal pentingnya pencatatan secara rinci dan mudah, seperti mencatat transaksi, membuat pembukuan, dan laporan keuangan.
Menurutnya, dengan mengunduh dan aplikasi BukuKas, pelaku UMKM dapat melakukan pembukuan sederhana dengan praktis dan cepat karena semua dapat dicatat dengan otomatis dan tidak perlu memerlukan perhitungan manual, sehingga hasil pencatatan akan lebih akurat.
Melalui catatan kemerdekaan yang merinci peristiwa pascaproklamasi kemerdekaan Indonesia, BukuKas mengingatkan masyarakat Indonesia kembali begitu pentingnya pencatatan secara rinci. Begitu juga pentingnya mencatat keuangan bisnis untuk menentukan bisnis ke depannya. Pencatatan menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan, agar usahanya cepat berkembang.
"Mulailah mencatat keuangan bisnis di BukuKas, agar bisa menentukan keputusan dengan tepat untuk masa depan yang lebih hebat," kata Tri.
Ia menambahkan, catatan-catatan sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan ini dirangkum oleh sejarawan dari Yayasan Historika Indonesia (Historika), sebuah organisasi yang aktif dalam pelestarian sejarah Indonesia.
Direktur Eksekutif Yayasan Historika Indonesia, Abdul Basyith, mengatakan, usai detik-detik 17 Agustus 1945, ada beragam catatan kemerdekaan yang sangat krusial dalam pembentukan berdirinya Bangsa Indonesia yang menarik untuk diketahui oleh masyarakat luas.
Misalnya, kata Abdul, pada tanggal 18 Agustus 1945, Bung Karno bersama sekumpulan pemuda terbaik bangsa, duduk bersama di Gedung Chuo Sangi-In. Saat ini, gedung tersebut bernama Gedung Pancasila.
"Dari pencatatan yang diunggah di instagram @bukukas_id ini, menunjukkan bagaimana kita bisa memahami Bung Karno sebagai pendiri Bangsa, tidak asal," katanya.
Menurut Abdul, Bung Karno sangat berhati-hati dalam memilih mitra untuk berdiskusi dalam pembentukan sistem pemerintahan Indonesia. Dari hasil diskusi itulah, menjadi cikal bakal negara ini memiliki organisasi-organisasi pemerintah, seperti DRR, DPRD, serta kementerian berbagai bidang.