Tegal, Gatra.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal, Jawa Tengah mengurangi jumlah tempat tidur perawatan pasien Covid-19 kendati Kota Bahari masih harus menerapkan PPKM Level 4. Hal ini dilakukan karena jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit milik pemkot itu disebut sudah menurun.
Plt Direktur RSUD Kardinah Agus Dwi Sulistyantono mengatakan, ruangan rawat inap yang sebelumnya digunakan untuk merawat pasien Covid-19 sudah dikembalikan menjadi ruang perawatan pasien biasa seiring tren penurunan jumlah pasien Covid-19 sejak awal Agustus.
"Dari 255 bed (tempat tidur) yang sebelumnya digunakan pada puncak Covid-19 di bulan Juni-Juli, kita turunkan menjadi 88 bed yang terdiri 11 bed ICU dan 77 bed rawat inap (65 persen)," kata Agus saat konferensi pers di Aula RSUD Kardinah, Senin (23/8).
Dengan adanya pengurangan tempat tidur untuk pasien Covid-19 tersebut, Agus menyebut pelayanan di RSUD Kardinah sudah normal kembali. Ruangan-ruangan yang sebelumnya digunakan untuk rawat inap pasien Covid-19 sudah dilakukan penyemprotan disinfektan dan selama dua pekan tidak digunakan.
"RSUD Kardinah siap dan aman menerima pasien non Covid-19. Selain rawat inap, pelayanan poliklinik juga sudah dibuka seperti biasa," ujar Agus.
Menurut dia, sebelumnya RSUD Kardinah menjadi salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah Kota Tegal dan sekitarnya sejak terjadi peningkatan kasus Covid-19 pada Mei, Juni dan Juli. Selama kurun waktu itu, dari kapasitas sebanyak 413 bed yang tersedia, RSUD Kardinah menyediakan 255 bed rawat inap isolasi dan 88 ICU khusus Covid-19.
Adapun jumlah pasien Covid-19 yang dirawat pada Mei tercatat 47 orang, Juni 330 orang, dan Agustus hingga Senin total 29 orang. "Saat ini, jumlah pasien Covid-19 dirawat di ruang isolasi ada lima orang dan di ICU ada dua orang," ungkap Agus.
Untuk diketahui, Kota Tegal termasuk salah satu daerah yang masih harus menerapkan PPKM Level 4 saat pemerintah pusat memperpanjang PPKM Level 2-4 hingga 23 Agustus. Status risiko penularan Kota Bahari juga masih zona oranye.
Sementara itu, hal berbeda dilakukan RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal. Rumah sakit milik Pemkab Tegal ini belum akan mengurangi jumlah tempat tidur pasien Covid-19 kendati jumlah pasien Covid-19 yang dirawat juga menunjukkan tren penurunan. Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan terhadap kemungkinan kembali meningkatnya jumlah kasus Covid-19.
"Jumlah tempat tidur pasien Covid-19 belum dikurangi. Kami masih mau melihat-lihat situasi dulu. Mudah-mudahan trennya menurun terus begini, sampai nanti tidak ada kasus lagi," ujar Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Soeselo Titis Cahyaningsih, Senin (23/8).
Titis mengungkapkan, tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 (BOR) menurun dalam dua pekan terakhir. Dari total tempat tidur sebanyak 154 unit, yang terisi tidak lebih dari 26 persen. "Sebelumnya, BOR kami selalu di atas 90 persen bahkan pernah 100 persen selama beberapa hari," ujar Titis.
Pada Senin pagi, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD dr Soeselo sebanyak 32 orang. Jumlah itu terdiri dari 24 pasien terkonfirmasi positif dan delapan pasien suspek.
Menurut Titis, penurunan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat tersebut salah satunya dipengaruhi adanya penurunan mobilitas masyarakat selama dua bulan terakhir karena penerapan PPKM Darurat dan Level. Kabupaten Tegal sendiri termasuk daerah yang menerapkan PPKM Level 3. "Semoga kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, membatasi mobilitas, dan mengurangi kerumunan bisa tetap terjaga," ujarnya.