Blora, Gatra.com – Tiga Menteri masing-masing Menteri Sekretaris Negara, Pratikno; Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi; dan Menteri BUMN, Erick Thohir; berkunjung ke Kabupaten Blora, Minggu (22/8).
Menggunakan pesawat dengan kode N997JH bermesin jet, ketiganya mendarat dengan sempurna di landasan Bandara Ngloram, Kecamatan Cepu, sekira pukul 09:00 WIB. Ketiga menteri langsung disambut Bupati Blora, Arief Rohman; dan jajaran Forkopimda.
Rombongan kemudian meninjau progres perkembangan pembangunan bandara yang dilakukan Kementerian Perhubungan dengan Pemprov Jateng dan Pemkab Blora, dipandu Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara, Ariadi Widiawan. Salah satu yang ditinjau adalah bangunan terminal penumpang, baik ruang keberangkatan maupun kedatangan yang baru dibangun tahap penyelesaian.
Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan keinginannya agar Oktober nanti sudah dibuka penerbangan komersial di Bandara Ngloram.
"Setelah pertemuan antar-Pemkab dan beberapa BUMN serta perusahaan swasta yang ada di sekitar bandara, semoga Oktober nanti sudah bisa dibuka penerbangan umum. Ke depan kita juga ingin menggeser Stasiun Cepu ke depan bandara ini agar intermoda transportasinya bisa terwujud, mengingat lokasi bandara dekat dengan rel kereta api," kata Budi Karya.
Pihaknya optimistis bahwa bandara ini bisa menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi di perbatasan Jateng-Jatim.
Sementara itu, Mensesneg Pratikno, menilai keberadaan bandara Ngloram sangat strategis karena berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta bersebelahan dengan jalur rel kereta api sehingga bisa terkoneksi antarmoda transportasi.
"Kita ingin ke depan Cepu Blora ini bisa jadi pusat ekonomi dan pendidikan migas," ucapnya.
"Bandaranya sudah bisa dipakai, tinggal diselesaikan penataannya. Landasan juga sudah baik, sudah saya coba langsung. Terminal konsepnya bagus seperti tegakkan jati dan sirkulasi udaranya baik, hemat energi," tambahnya.
Bupati Blora Arief Rohman mengatakan, pengguna tansportasi udara melalui Bandara Ngloram diperkirakan akan banyak. Melihat bahwa di Kabupaten Blora dan daerah sekitarnya banyak terdapat aset-aset milik pemerintah pusat maupun perusahaan-perusahaan swasta.
Bupati juga menjelaskan terkait usulan pemberian nama bandara Abdurahman Wahid kepada Menhub. "Tadi beliau menyampaikan proses untuk usulan nama bandara ini harus izin ke keluarga dahulu, kalau keluarga sudah menyetujui, baru kita proses. Pak Gubernur bersama kami untuk mengusulkan kepada Pak Menhub" terangnya.
Bupati Blora, Arief Rohman pun merasa senang, berterima kasih atas dukungan dan arahan ketiga Menteri tersebut agar pembangunan bandara ini bisa segera diselesaikan dan bisa secepatnya beroperasi.
"Maturnuwun atas dukungan dan arahan Pak Mensetneg, Menhub, dan Menteri BUMN. Tadi kita mohon dukungan agar bisa segera membuka penerbangan di bandara ini. Rute awal yang kita usulkan Cepu - Halim Perdana Kusuma dan sebaliknya. Semoga bisa ditindaklanjuti," ucapnya.