Kendal, Gatra.com- Pendalaman kasus pentas dangdut di Desa Kebonagung Kecamatan Ngampel Kendal Jawa Tengah terus berlanjut. Kades Kebonagung pada video viralnya marah dengan aparat kepolisian bersitegang dan mendorong polisi yang membubarkan pentas dangdut di malam tujuh belasan menjalani tes urine.
Tak hanya itu, tes swab juga kembali dilakukan polisi meski pada Sabtu (21/8) kemarin telah dilakukan tes swab kepada 10 warga yang hadir di pentas dangdut. Tes swab ini dilakukan untuk melengkapi penyidikan dugaan pelanggaran protokol kesehatan, dalam pentas musik agustusan yang menggundang kerumunan.
Kasat Narkoba Polres Kendal AKP Agus Riyanto mengatakan, sesuai perintah Kapolres Kendal petugas melakukan tes swab PCR dengan sasaran warga yang hadir dalam pentas musik agustusan. "Selain melakukan tes swab PCR juga dilakukan tes urine untuk mengetahui apakah ada yang terindikasi penyalahagunaan narkoba saat pentas musik tersebut," terangnya, Minggu (22/8).
Dikatakan, tes urine sengaja dilakukan untuk melengkapi penyelidikan dugaan pelanggaran protokol kesehatan. Pada pelaksanaannya, Polres Kendal melakukan tes swab dan urine bersama dengan Dinas Kesehatan Kendal.
Pemeriksaan swab PCR dan tes urin ini selain dilakukan pada Kades Kebonagung, juga dilakukan pada 50 warga yang menghadiri pentas dangdut. Tes swab dan urine dilaksanakan di Balai Desa Kebonagung dengan penjagaan ketat petugas gabungan TNI dan polri.
Sementara Kades Kebonagung, Widodo mengatakan sebelumnya sudah ada 10 warga yang dites antigen, bahkan ia sudah melakukan tes antigen mandiri di klinik terdekat. "Untuk yang di tes di puskesmas dan klinik terdekat hasilnya negatif sedangkan untuk tes swab PCR kali ini diikuti 50 warga," katanya.