Slawi, Gatra.com - Bayi kembar siam yang dilahirkan di RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dengan kondisi memiliki dua kepala dan satu tubuh meninggal, Minggu (22/8). Sebelum meninggal, bayi berjenis kelamin perempuan ini sudah direncanakan untuk dirujuk.
Direktur RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal Guntur M Taqwin mengungkapkan, bayi tersebut meninggal sekitar pukul 13.30 WIB setelah kondisinya terus memburuk. "Sejak tadi pagi kondisinya terus memburuk. Upaya penanganan maksimal juga sudah dilakukan tim dokter, tapi akhirnya meninggal," kata Guntur saat dihubungi Gatra.com, Minggu (22/8).
Guntur menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan pada organ-organ dalam bayi, ada sejumlah kelainan antara lain pada jantung. Salah satu kepalanya juga sudah tidak menunjukkan respon.
"Satu kepalanya yang sebelah kanan tidak respon. Kalau satunya masih ada respon, seperti gerak mata. Sempat dilakukan upaya resusitasi, sampai dilakukan inkubasi, tapi tidak tertolong," katanya.
Menurut Guntur, selama dirawat, penanganan bayi dilakukan oleh tim dokter yang terdiri dari sejumlah dokter pesialis, di antaranya dokter spesialis anak, dokter spesial jantung, dokter spesialis bedah umum, dokter spesialis bedah ortopedi, dan dokter spesialis radiologi.
"Penanganan dilakukan bersama-sama oleh sejumlah dokter spesialis karena kondisi bayi ini memang kompleks. Kepalanya dua, tulang belakang dua, tapi organ-organ dalamnya satu. Ini kasus yang jarang dan sulit," ujarnya.
Menurut Guntur, sebelum meninggal, bayi tersebut juga sudah direncanakan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi, Semarang agar mendapat penanganan yang lebih komprehensif. "Rencana mau dirujuk ke Semarang kalau kondisinya sudah stabil, tapi kondisinya tidak bisa bertahan meskipun sudah dilakukan berbagai upaya dari tim dokter," kata dia.
Guntur mengatakan, jenazah bayi sudah diserahkan ke pihak keluarga sekitar pukul 15.00 WIB. Pihak keluarga juga sudah menerima penjelasan dari tim dokter yang menangani. "Keluarganya sudah menerima," ujarnya.
Sementara ibu bayi, menurut Guntur masih harus menjalani perawatan di rumah sakit untuk memulihkan kondisinya setelah melahirkan. "Ibunya masih dirawat karena habis operasi caesar," ujarnya.
Guntur juga memastikan biaya persalinan dan perawatan akan ditanggung oleh pemerintah melalui program Jaminan Persalinan (Jampersal) karena orang tua bayi merupakan keluarga tidak mampu. "Sedang diuruskan Jampersal dan BPJS karena BPJS-nya tidak aktif. Kami sudah koordinasi dengan Dinsos, dan Dinkes. Jadi tidak ada permasalahan biaya," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, bayi kembar siam dengan kondisi memiliki dua kepala dan satu tubuh dilahirkan di RSUD dr Soeselo, Kabupaten Tegal. Bayi yang belum diberi nama tersebut diketahui adalah anak keempat pasangan suami istri Rojikin (36) dan Mudirah (33). Keduanya warga Desa Balaradin, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal.
Bayi kembar siam tersebut dilahirkan pada Jumat (20/8) malam sekitar pukul 23.15 WIB dengan operasi caesar setelah dirujuk dari Puskemas Kambangan, Kecamatan Lebaksiu. Saat dilahirkan berat bayi mencapai 3,3 kilogram, sedangkan panjangnya 46 sentimeter. Kondisi bayi memiliki dua kepala dalam satu tubuh atau kembar siam thoracopagus.