Blora, Gatra.com- Ratusan warga di Kabupaten Blora Jawa tengah menjadi korban penipuan berkedok arisan online. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp40 miliar lebih. Salah satu korban, Erlin warga Kecamatan Cepu mengaku bergabung dalam arisan online sejak Maret 2021 lalu. Total uang yang telah ia keluarkan mencapai Rp255 juta. "Awalnya ikut lancar, paling banyak narik Rp25 juta. Mulai agak seret awal Agustus ini," kata Erlin kepada wartawan, Minggu (22/8).
Erlin mengatakan tertarik ikut arisan online yang dikelola temannya bernama Lala itu karena tergiur dengan laba yang di dapat. "Kita beli 6 juta dapat 10 juta cair sebulan. Kadang bisa 2 minggu bisa cair. Dapat laba begitu kan siapa yang gak terpancing mas," ucapnya.
Korban lain, Yeni mengaku mengalami kerugian mencapai Rp500 juta. Dirinya mengaku sudah ikut arisan tersebut sejak Januari 2021 lalu. "Sejak pertama ikut saya tidak pernah menerima uang sama sekali. Selama 8 bulan mengumpulkan tidak pernah merasakan hasil apapun. Kalau dapat arisan diminta ikut lagi, siapa yang tidak tergiur dengan hasil itu," jelasnya.
Terpisah, Kasatreskrim Polres Blora AKP Setyanto mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dugaan penipuan berkedok arisan online itu. Saat ini polisi sedang melakukan pencarian pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan) dari pihak-pihak yang merasa dirugikan. "Kami sedang melakukan pencarian pulbaket dari pihak-pihak yang merasa dirugikan, dan saat ini jumlah pelapor sudah ada 18 orang dan jumlah kerugainnya bervariasi," kata AKP Setiyanto.
AKP Setiyanto juga mengatakan, kasus arisan online mulai berjalan sejak tahun 2019. Kerugian atas kasus ini diprediksi mencapai Rp44 miliar. "Kegiatan ini, mulai beraktivitas sekitar tahun 2019, dan pada saat itu ya berjalan normal, dan mendekati sekitar bulan-bulan ini mengalami kemacetan, kemudian dari beberapa korban ini otomatis berusaha menemui yang bersangkutan, namun ketika dihubungi sudah hilang kontak," terangnya.