Slawi, Gatra.com – Bayi kembar siam dengan kondisi memiliki dua kepala dalam satu tubuh dilahirkan di RSUD dr Soeselo, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Bayi berjenis kelamin perempuan itu harus dirawat intensif.
Bayi yang belum diberi nama tersebut diketahui adalah anak keempat pasangan suami-istri Rojikin (36) dan Mudirah (33). Keduanya warga Desa Balaradin, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Soeselo, Titis Cahyaningsih, mengatakan, bayi kembar siam tersebut dilahirkan pada Jumat malam (20/8) sekitar pukul 23.15 WIB dengan operasi caesar.
"Dirujuk dari Puskemas Kambangan, Kecamatan Lebaksiu tadi malam sekitar pukul 20.00 WIB. Kemudian dilakukan pemeriksaan dan diputuskan operasi caesar," ujar Titis, akhir pekan ini.
Menurut Titis, saat dilahirkan berat bayi mencapai 3,3 kilogram, sedangkan panjangnya 46 sentimeter. Kondisi bayi memiliki dua kepala dalam satu tubuh atau kembar siam thoracopagus.
"Kondisi ibunya baik. Kalau bayinya keadaannya agak kurang baik karena dua kepala, tubuhnya satu. Organ-organnya di dalamnya juga satu," ungkap Titis.
Titis mengatakan, setelah dilahirkan bayi tersebut langsung dirawat intensif di ruang perinatologi risiko tinggi. Rencananya, dokter yang menangani juga akan merujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi, Semarang.
"Dokter spesialis anak yang merawat memutuskan untuk merujuk bayi ini ke RS Karyadi untuk mendapatkan perawatan yang lebih komprehensif sehubungan dengan keadaannya yang kembar siam. Ini sedang menstabilkan dulu keadaannya," ujarnya.
Menurut Titis, kondisi bayi yang kembar siam sebelumnya sudah diketahui dari pemeriksaan dokter spesialis saat usia kehamilan ibunya mencapai 34 pekan. "Hasil pemeriksaan di tiga dokter kandungan, semua menyatakan kembar siam," ucapnya.
Sementara itu, ibu bayi, Mudirah masih menjalani perawatan di Ruang Nusa Indah RSUD dr Soeselo, Sabtu (21/8). Dia mengaku tidak merasakan hal yang berbeda ketika mengandung.
"Selama hamil tidak terasa aneh-aneh, tidak ada keluhan apa-apa. Biasa saja seperti waktu kehamilan sebelumnya. Kontrol bidan juga rutin, satu bulan sekali," ujarnya.
Mudirah juga mengaku sudah mengetahui rencana sang anak akan dirujuk penanganannya ke RSUP dr Kariadi, Semarang. "Sudah dikasih tahu kemungkinan dirujuk ke Semarang. Ini masih menunggu suami pulang dari tempat kerja di Surabaya," tuturnya.