Palangkaraya, Gatra.com- Ada dua hal yang perlu dilakukan ketika ibu yang tengah menjalani masa kehamilan terpapar virus Covid-19. Pertama, singkirkan rasa panik dan rasa gelisah. Kedua, jaga asupan supplemen dan nutrisi gizi yang baik.
"Kepanikan yang berlebihan dapat menurunkan imunitas atau kekebalan tubuh ibu hamil. Hal kedua penting juga untuk asupan supplemen dan nutrisi baik untuk gizi bagi ibu hamil, " tutur dokter spesialis kandungan rumah sakit Siloam Palangkaraya, dr. Reza Wangsanagara, Sp.OG., FICS dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/8).
Reza menjelaskan, suplementasi yang dapat diberikan kepada Ibu hamil terkonfirmasi positif virus Corona adalah Vitamin D, 1000-5000 IU/ hari. Lalu Vitamin C Non Acidic 500 mg dan Multivitamin tambahan dari C, B, E, Zinc.
Juga dapat diberikan Paracetamol 500mg apabila demam. Kemudian pemberian Antivirus dimana ini "Tidak Rutin", sebab diberikan setelah melakukan konsultasi dokter terlebih dahulu.
"Per hatikan tanda atau gejala pada ibu hamil yang sedang menjalani isolasi mandiri utuk segera dibawa ke rumah sakit, seperti demam tinggi diatas 38"C, frekuensi bernafas diatas 24 kali/ menit , Denyut nadi diatas 100 kali/ menit, sesak napas, keringat dingin atau jika ada tanda2 bahaya" dari kehamilan, " ungkap Reza.
Tanda bahaya yang disampaikan berupa nyeri kepala, keluar darah hingga adanya air ketuban yang keluar. "Selalu berpikir positif, hindari stress serta iringi selalu kegiatan selama masa kehamilan dengan banyak berdoa agar hati mendapatkan ketenangan," imbuh Reza.
Mengacu pada data yang dikeluarkan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia ( POGI), setidaknya dalam kurun waktu setahun terakhir (April 2020 - April 2021) di masa Pandemi Covid-19 hingga saat ini, terkonfirmasi sebanyak 536 ibu hamil positif Covid-19 dan 3% diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
"Ibu hamil dan menyusui disarankan tetap menjadwalkan untuk menerima Vaksin Covid-19 guna menekan berbagai potensi kegawat daruratan," sebut Reza. Sebab, vaksinasi terbukti mampu mencegah resiko gejala berat, sekaligus mencegah komplikasi kehamilan pada masa persalinan.
"Pemberian ASI tetap dapat diberikan selama periode menyusui paska melakukan vaksinasi. Vaksin juga tidak berkaitan dengan resiko keguguran atau kelainan kongenital pada janin, " tutur Reza Wangsanagara.
Menurut Reza, semua jenis Vaksin ( Resmi BPOM) yang ada di Indonesia saat ini dapat diberikan pada Ibu hamil dan Ibu Menyusui. Ibu Hamil yang diutamakan mendapat Vaksin terlebih dulu adalah dari kelompok Tenaga Kesehatan, Beresiko Tinggi, Berusia diatas 35 tahun, Adanya komorbid, Obesitas ( BMI diatas 30).
Lalu Vaksinasi pada "Ibu Hamil" hanya dapat dilakukan dengan pengawasan Dokter. Pemberian Vaksin dosis pertama diberikan diatas 12 minggu usia kehamilan dan diharapkan paling lambat di usia 33 minggu.
Sehubungan dengan periode kritikal Organogenesis Trisemester Pertama dan guna memberikan perlindungan pada akhir Trisemester ke dua dan ke tiga.