Jakarta, Gatra.com - Pemerintah RI berhasil mengevakuasi 26 Warga Negara Indonesia yang berada di Afghanistan dan tiba di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (21/08) dinihari setelah melewati perjalanan dari Kabul-Islamabad-Karachi-Colombo-Aceh.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Panglima TNI Hadi Tjahjono menyambut kedatangan para WNI tersebut yang dikawal ketat oleh pasukan TNI selama proses evakuasi hingga tiba di Jakarta.
Disebutkan oleh Retno, proses evakuasi ini awalnya akan menggunakan pesawat sipil. “Namun di tengah jalan rencana tersebut harus kita sesuaikan karena kondisi lapangan yang berubah dan diputuskan menggunakan pesawat militer,” ujar Retno kepada wartawan.
Sempat mendapatkan slot pendaratan di bandara Hamid Karzai, Kabul pada Kamis (19/08) pagi, namun ternyata izin tersebut ditarik kembali dan ditunda karena ada perkembangan lapangan yang tidak kondusif.
Sebagaimana diketahui, pihak tentara Amerika Serikat yang berada di Bandara Hamid Karzai sempat melarang pesawat-pesawat untuk mendarat dan take off karena landas pacu dan kondisi bandara yang hiruk pikuk oleh warga Afghanistan yang ingin meninggalkan negaranya.
Akhirnya, lanjut Retno, tim yang bermalam di Islamabad memperoleh izin untuk mendarat di Kabul pada Jumat (20/08) pagi. “Pesawat mendarat di Kabul pada pukul 05.17 dan segera melakukan evakuasi,” katanya.
Dari yang rencana hanya berada 30 menit di bandara namun karena ada dinamika di lapangan maka pesawat terpaksa berada sekitar 2 jam di bandara. “Akhirnya pesawat diizinkan untuk lepas landas pada pukul 07.10 dan mendarat di Islamabad untuk pengisian bahan bakar pada pukul 08.11,” kata Retno.
Adapun evakuasi ini membawa 26 WNI, 2 warga Afghanistan (suami dari seorang WNI dan staf lokal) serta 5 WN Filipina, “Pemerintah Filipina meamng meminta bantuan kepada Indonesia agar warganya turut diangkut dalam misi evakuasi ini,” jelas Retno.