Kendal, Gatra.com- Maksud baik Kades Kebonagung untuk meminta maaf setelah videonya viral, dilakukan dengan mendatangi Mapolsek Pegandon untuk meminta maaf. Permintaan maaf dilakukan setelah videonya viral, mengamuk dan menantang petugas kepolisian yang datang membubarkan acara pentas dangdut pada malam tujuh belasan di Desa Kebonagung Kecamatan Ngampel Kendal Jawa Tengah.
Alih-alih bertemu Kapolsek Pegandon untuk meminta maaf, kedatangan Kades Kebonagung Widodo malah mendapat penilaian tak baik dari Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto. Menurut Kapolres, kedatangan Kades Widodo ke Polsek Pegandon untuk meminta maaf dinilai tidak perlu karena tidak berhubungan dengan viralnya video pentas musik Agustusan.
Kata Yuniar, Kades Kebonagung tidak perlu datang ke Polsek dan minta maaf kepada Polisi, karena permasalahan yang dilakukan oleh kades tidak ada hubungannya. Kedatangan polisi ke lokasi pentas musik Agustusan yang digelar di Desa Kebonagung Ngampel sudah menjadi tugas dan bagian dari kehadiran negara untuk mencegah penyebaran covid 19, jelasnya saat dihubungi, Jumat (20/8).
Ditegaskan Yuniar, semestinya hal yang paling tepat dan menjadi keharusan Kades Kebonagung adalah meminta maaf kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Kendal. Karena dengan ulahnya membahayakan keselamatan masyarakat dengan menciptakan kerumunan di masa pandemi covid-19.
Polisi tetap akan melakukan penyelidikan dengan terlebih dahulu melakukan tes antigen kepada mereka yang terlibat. Mulai dari penyanyi, pemain musik hingga warga yang hadir untuk memastikan ada atau tidaknya penyebaran covid 19, tegas Kapolres.