Cilacap, Gatra.com – Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji meminta agar seluruh pihak tidak lengah meski kasus Covid-19 di Kabupaten Cilacap turun drastis. Bahkan, kini bed of occupancy ratio (BOR) Rumah Sakit rujukan Covid-19 turun hingga 25 persen dan aman.
Menurut dia, Kabupaten Cilacap memang telah sukses menekan jumlah kasus aktif Covid-19 beberapa pekan terakhir. Setelah sempat menembus 3.000-an kasus, kini jumlah kasus di Cilacap berhasil ditekan hingga 800-an kasus.
Bupati Tatto mengatakan itu saat mengikuti talkshow bertema ‘Bangkitkan Ekonomi di Tengah Pandemi’. Acara ini juga menghadirkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Pekalongan Afsan Arsian Djunaid, Bupati Demak Eisti’anah, Rektor terpilih UNIKA, Dr. Ferdinand Hindiarto, Direktur Sidomuncul Irwan Hidayat, Plt Pimpinan BIN Kantor Wilayah 5 Semarang, dan Pemilik Kepala Manyung, Fat Teguh Sutrisno.
Dia menjelaskan, keberhasilan Kabupaten Cilacap dalam menekan Covid-19 dapat tercapai melalui sejumlah program. Yakni dengan melibatkan Forkopimda, Pejabat dan OPD-OPD untuk terjun langsung ke lapangan melalui 24 Binaan Wilayah (Binwil) sesuai jumlah kecamatan di Kabupaten Cilacap. Selain itu, PPKM memberikan peran penting dalam penurunan kasus lebih dari 50 persen ini.
“Jangan sampai karena Covid ekonomi hancur, ekonomi lemah karena banyak yang terpapar dan semua akan lumpuh karena Covid,” katanya, dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (20/8).
Namun begitu, dia juga meminta agar masyarakat tak lengah. Seluruh kegiatan harus berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat agar kasus Covid-19 tak kembali melonjak.
“Toko dan pasar harus tetap berjalan dengan prokes,” kata bupati, didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi, Kepala Dinas Kominfo Cilacap, M. Wijaya dan Kepala DPKUKM Cilacap, Umar Said.
Bupati juga menegaskan, pemerintah bertanggung jawab memberikan pemahaman mengenai Covid-19 dan bahayanya, meluruskan hoaks, mengimplementasikan Jogo Tonggo, serta mengirimkan dokter untuk pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Sementara, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mulai Kamis (19/8) telah memerintahkan kepada tiap OPD untuk peduli pada kondisi sektor masing-masing.
“Contohnya menghitung berapa anak yatim piatu yang ditinggal meninggal orangtuanya karena Covid. Ada 7.000 lebih yang sudah terdaftar, hanya kurang 3 atau 4 kabupaten saja yang belum memasukkan,” kata Ganjar.
Ganjar menambahkan, khusus pada sektor ekonomi, perlu adanya data mengenai jumlah UMKM terdampak pandemi. Untuk membangkitkan ekonomi di masa pandemi perlu adanya entrepreneur-entrepreneur baru, memperkuat sektor permodalan, memberikan edukasi dan akses dagang bagi pelaku UKM yang lebih luas.