Pekanbaru,Gatra.com- Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Provinsi Riau, Ustad Ade Hasibuan,menegaskan pihaknya enggan terburu-buru membicarakan politik. Menurutnya hingga kini PA 212 Provinsi Riau belum mendapatkan arahan khusus terkait dorongan menjalin komunikasi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). "Sampai saat ini kita belum mendapatkan arahan dari komando pusat terkait niat PPP mengakomodir PA 212," ujarnya melalui sambungan seluler, di Pekanbaru,Jum'at (20/8).
Ustad Ade menambahkan, alih-alih membicarakan politik, PA 212 di Riau saat ini lebih fokus pada upaya konsolidasi di daerah, sembari menjalankan giat-giat keumatan. Ia menjelaskan, saat ini pihaknya hampir merampungkan kepengurusan PA 212 di 12 kabupaten di Provinsi Riau.
"Jadi kalau politik saat ini belum kita pikirkan, sebab selaku organisasi PA 212 lebih fokus ldalam keumatan, serta fokus penegakan keadilan. Ini yang lebih prinsip. Lagipula ada konsekuensi bagi pengurus PA 212 jika masuk lebih dalam ke politik," tekannya.
Adapun konsekuensi tersebut berupa pemecatan bagi anggota yang diketahui masuk dalam kepengurusan partai politik. Disinggung mengenai hajatan pemilu 2024, Ade membenarkan bahwa partai politik sudah mulai melakukan pemanasan di Riau. Indikatornya dapat dilihat dari tebaran baliho dari ketua umum partai politik. Meski begitu, tegas Ade, hingga saat ini PA 212 di daerah belum mendapatkan arahan untuk masuk lebih jauh ke politik.
"Jadi memang belum ada arah ke sana, PA 212 ini sifatnya menunggu komando dari para ulama. Dan hingga kini belum ada arahan untuk membicarakan politik. Saat ini kita fokus mencari keadilan bagi Imam Besar Habib Riziek Sihab," tukasnya.
Adapun niat PPP merangkul PA 212 diutarakan langsung Wakil Ketua Umum PPP Asrul Sani. Dia mengatakan PPP bakal menjaring suara untuk Pemilu 2024 dari berbagai kalangan, termasuk dari PA 212.