Asadabad, Gatra.com- Saksi mata mengatakan kepada stasiun berita Al Jazeera, sedikitnya dua orang tewas setelah Taliban melepaskan tembakan ke arah kerumunan yang merayakan Hari Kemerdekaan Afganistan, 19 Agustus 2021, di Kota Asadabad.
Stasiun berita Al Jazeera melaporkan pada Kamis, 19 Agustus 2021, pejuang Taliban telah menembaki orang-orang yang mengibarkan bendera Afganistan selama perayaan hari kemerdekaan di Kota Jalalabad. Serta melukai seorang pria dan seorang remaja laki-laki.
Seorang jurnalis dari stasiun berita Al Jazeera, Charlotte Bellis, melaporkan dari Ibu Kota Kabul bahwa juga terdapat beberapa protes terkait dengan bendera di Kabul. Dengan orang-orang, termasuk wanita berjalan melewati pejuang Taliban yang mengibarkan bendera lama dan pejuang tersebut mengatakan bendera mereka merupakan identitasnya.
Sementara itu, evakuasi terus dilakukan dari Bandar Udara (Bandara) Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afganistan. Pada hari Rabu, 18 Agustus 2021, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengatakan bahwa ia akan menjaga para tentara di Afganistan agar setiap orang Amerika dapat dievakuasi.
Adapun para kepala badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kelompok bantuan internasional telah mengajukan permohonan untuk lebih banyak dana kemanusiaan untuk Afganistan. Karena mereka berjanji untuk tinggal di sana dan memberikan dana tersebut serta memperingatkan bahwa mereka kekurangan setidaknya 800 juta dolar AS (setara dengan 11,5 triliun rupiah) dari apa yang dibutuhkan.
"Kami akan tinggal di Afganistan dan kami akan memberikannya," kata Komite Tetap Antar-Badan atau Inter-Agency Standing Committee (IASC) dalam sebuah pernyataannya, yang terdiri setidaknya dari 18 kepala badan PBB dan kelompok bantuan internasional. "Ini bukan waktunya untuk meninggalkan orang-orang Afganistan," tambahnya.
Mereka pun mengatakan pada awal tahun, setengah dari populasi Afganistan atau lebih dari 18 juta orang telah membutuhkan bantuan. Lalu seruan PBB untuk 1,3 miliar dolar Amerika Serikat (setara dengan 18,8 triliun rupiah) guna menjangkau 16 juta warga negara tersebut pada tahun ini, namun bantuan kemanusiaannya hanya didanai sebesar 37 persen.