Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengikuti program webinar Bisnis Olahraga BUMDes yang bertajuk Membangun Ekonomi dan Sepak Bola Nasional dari Desa, Kamis (19/8).
Seminar ini digelar atas inisiatif Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Universitas Indonesia.
"PSSI sangat mendukung dan menyambut gembira program acara ini yang bertujuan untuk pembinaan sepak bola usia dini sebagai bagian dari percepatan pembangunan sepak bola nasional. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemendes PDTT yang memiliki gagasan bagus ini," ujar Iriawan.
Sebagai informasi, sejauh ini tercatat telah dibangun 986 lapangan sepak bola di sejumlah desa. Meski demikian, jumlah tersebut belum sebanding dengan jumlah desa yang ada di tanah air. Pasalnya jumlah desa yang ada jumlahnya mencapai lebih dari 80.000.
Ketum PSSI menilai sepak bola usia dini merupakan langkah awal yang sangat penting dalam menentukan prestasi di masa mendatang. Oleh karena itu, jelas Iriawan, PSSI sangat fokus terhadap pembinaan sepakbola usia dini di berbagai wilayah Indonesia.
"PSSI terus berupaya dan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk bersama-sama peningkatan sepak bola usia dini. Apalagi sepak bola sebagai bagian dari Sport for Development. Tentu pendekatan olahraga sebagai salah satu metode pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, harus kita tanamkan," imbuh Iriawan.
Sementara itu, Wakil Menteri Kementerian Desa PDTT, Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa sarana olahraga di desa sangat penting. Selain menjadi ruang publik juga meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat.
"Dana desa dapat dimanfaatkan untuk membangun sarana olahraga desa. Tiga aspek peluang bisnis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yakni aspek sarana dan prasarana, aspek kelembagaan, serta aspek pembinaan). SSB di Desa nantinya berafiliasi dengan PSSI untuk penyaluran bakat-bakat muda pemain sepak bola nasional, pembinaan pelatih serta perangkat pertandingan," ujar Budi Arie Setiadi.