Jakarta, Gatra.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melaporkan bahwa hinga saat ini karyawan yang mengambil program pensiun dini telah berjumlah 1.691 orang. Angka tersebut terdiri dari 591 orang di program pensiun dini di tahap I dan 1100 pada tahap II.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan bahwa perusahaan membutuhkan dana sebesar US$30 juta atau setara Rp43,2 miliar untuk merealisasikan program pensiun dini karyawan tahap II.
"Program tahap II (pensiun dini) membutuhkan dana sebesar US$30 juta yang akan dialokasikan dari dana operasional perusahaan per bulannya," ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam paparan publik secara daring, Kamis (19/08).
Terkait eksekusi program pensiun dini tahap II ini, Irfan menuturkan bahwa pelaksanaanya akan dilakukan secara bertahap di sepanjang tahun ini.
"Eksekusi program tahap II akan dilakukan secara bertahap mempertimbangkan kondisi dan kemampuan perusahaan," jelas Irfan.
Irfan menyebutkan sejumlah langkah-langkah rasionalisasi sumber daya manusia yang dimiliki Garuda, seperti penyelesaian kontrak yang dipercepat untuk pegawai berstatus tidak tetap atau kontrak, tidak melakukan rekrutmen karyawan, dan merumahkan karyawan dengan profesi pilot secara bergantian serta memotong gaji pegawai di semua level.
“Pemotongan gaji ini bervariasi namun kisarannya bisa mencapai 50% dari total penghasilan sampai dengan kondisi perseroan membaik,” tandasnya.