Jakarta, Gatra.com - Ketua Pengurus Besar (PB) Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI), Siti Setiati membeberkan gejala-gejala beser dan mengompol atau kerap disebut ngompol yang sering dialami oleh lanjut usia (lansia).

Hal ini disampaikannya via Zoom dalam virtual media education bertajuk "Beser dan Ngompol pada Kelompok Lansia dan Laki-laki, Normalkah?", yang diselenggarakan pada Kamis. (19/8).

Pertama, kata Siti, mereka tidak bisa menahan, mendadak atau terburu-buru ingin berkemih (urgency). "Buru-buru ngejar toilet, ngejar kamar mandi gitu ya," terangnya.

Pengurus Pusat (PP) Perkumpulan Kontinensia Indonesia (PERKINA) 2021-2024 ini juga mengatakan gejala beser serta ngompol yang sering dialami oleh lansia yaitu, saat urin keluar itu tidak bisa dikendalikan segera seusai keinginan berkemih.

"Nah kadang-kadang belum sampai di kamar mandi, udah keluar ya. Urinnya keluar, enggak bisa dikendalikan segera setelah ingin berkemih, susah banget. Padahal kalo dihitung-hitung baru kencing kira-kira sejam yang lalu atau dua jam yang lalu, belum waktunya kan," tuturnya.

Siti mengungkapkan normalnya orang berkemih itu 4 sampai 5 jam sekali. Kemudian ia mengatakan gejala lainnya dari beser dan ngompol bagi lansia adalah meningkatnya frekuensi berkemih. Serta frekuensi mereka biasanya itu 8 kali atau lebih dalam 24 jam.

"Mestinya tadi, ya 5 kali ya maksimal, 6 kali sehari gitu ya, itu yang normal. Ini enggak, bisa 8, 9, 10, 11,12 sampai lebih dari itu," ujarnya.

Divisi Geriatri, Kelompok Staf Medis (KSM) Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (RSCM-FKUI) ini juga mengatakan, gejala dari beser dan ngompol yang sering dialami oleh lanjut usia ialah mereka sering terbangun malam hari untuk berkemih. Dan frekuensinya lebih dari 2 kali di malam hari (nocturia).

"Ya terbangun pada malam hari, mondar-mandir ke kamar mandi, malah gelap kalo malam, nanti kencingnya berceceran dan akhirnya terpeleset," ucapnya.