Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, menyebut riset inovasi kebencanaan memang masih diselimuti berbagai tantangan. Tantangan pertama menurut Handoko adalah bagaimana stakeholder riset di Indonesia dapat memahami mekanisme dan resiko bencana.
Tantangan besar bagi para periset, sambung Handoko, bagaimana memahami karakter dari setiap jenis bencana dan bagaimana mekanisme penanggulangannya. Karena selama ini pemahaman masih terbatas pada data-data terdahulu, sedangkan perkembangan kebencanaan secara global kian lama kian beragam.
"Pemahaman dibutuhkan sehingga kita bisa melakukan pemetaan resiko bencana. Jenisnya seperti apa, skala dan dampaknya bagiamana dan seterusnya," kata Handoko dalam sambutannya dalam Webinar Kebijakan dan Strategi Inovasi Teknologi Kebencanaan secara virtual, Kamis (19/8).
Setelah pemahaman dan pemetaan bisa terserap dengan baik, dari situ baru stakeholder peristek kebencaan bisa berbicara terkait pengembangan dan pemilihan teknologi kebencanaan berbasis data ilmiah dan rasional.
Jika bicara pengembangan teknologi kebencanaan, Handoko menilai idealnya teknologi yang dihasilkan bersifat praktis, tahan lama, dan akurat. Namun mengingat untuk mencapai taraf ideal merupakan target yang sulit, dirinya menilai pengembangan sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan sifat multifungsi dari teknologi tersebut. Pendorongan multifungsi dinilai Handoko agar teknologi tersebut bisa berbagi sumberdaya untuk menjaga kesinambungan pemeliharaan dan operasionalnya.
"Contohnya Cable Based Tsunameter (CBT), kalau bicara fiber optic tentu saat ini punya multicore. Sehingga, kita bisa tempelkan disitu berbagai sensor lain yang relevan dan bahkan bisa dikombinasikan dengan telekomunikasi," bebernya.
Dirinya menilai langkah tersebut juga bisa menurunkan secara signifikan sektor pembiayaan teknologi kebencaan tersebut. Selain itu, eksplorasi dari segi bisnis teknologi kebencaan tersebut juga bisa makin meningkat dalam mendapt dukungan berbagai pihak dalam menjaga kesinambungan teknologi kebencanaan.