Jakarta, Gatra.com - Bertepatan dengan momen kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, tiga institusi pioneer di bidangnya masing-masing, yaitu Foopak Bio Natura (produsen kertas kemasan makanan dan minuman), Anomali Coffee (perusahaan F&B yang menjadi kurator kopi Nusantara), dan Earth Keepers Indonesia (organisasi pemerhati lingkungan) berinisiatif menghadirkan gerakan #NgopiMembumi.
Kampanye ini bertujuan untuk membantu mewujudkan cita-cita memerdekakan Indonesia dari sampah plastik. Yakni lewat cara menyatukan gaya hidup membumi dengan gaya hidup ngopi melalui penggunaan kemasan makanan dan minuman bebas plastik, dapat didaur ulang, compostable dan biodegradable pertama di Indonesia.
"Tingginya jumlah sampah plastik tak terlepas dari gaya hidup masyarakat yang menggunakan plastik untuk mengemas makanan dan minuman. Salah satu industri yang banyak menggunakan kemasan plastik adalah coffee shop," kata Founder The Earthkeeper Indonesia, Teguh Handoko dalam konferensi pers virtual, Kamis (19/8).
Ia menuturkan bahwa United Nation Environment Program (UNEP) memprediksi pada tahun 2050 akan ada lebih banyak plastik di lautan daripada jumlah ikan. "Kebanyakan plastik tidak dapat terurai secara hayati," ujarnya.
Sementara itu, dibutuhkan lebih dari 400 tahun untuk plastik terdegradasi. "Itupun sebenarnya tidak pernah sepenuhnya terdegradasi, melainkan menjadi potongan-potongan kecil yang akhirnya dapat mengkontaminasi kehidupan laut dan membahayakan manusia," paparnya.
Menurut Teguh, memang tak semua makanan dan minuman dikemas atau disajikan dalam kemasan plastik, ada juga yang dikemas menggunakan wadah atau gelas kertas. "Akan tetapi, kebanyakan gelas kertas yang beredar di Indonesia saat ini masih menggunakan lapisan plastik," jelasnya.
Berdasarkan suvei yang digelar The Earthkeeper Indonesia terhadap penikmat kopi di Jakarta menunjukkan bahwa 6 dari 10 orang partisipan mengaku mengunjungi coffee shop kesayangannya sedikitnya 1x dalam seminggu untuk menikmati kopi. Dalam seminggu, mayoritas partisipan pun mengaku mengunakan atau menyumbang setidaknya 1-2 sampah gelas plastik saat membeli es kopi kesukaannya.
Kebanyakan dari mereka mengaku tidak memilah antara sampah organik dan non-organik saat membuang kemasan kopinya dikarenakan tidak mengetahui mengenai prosedur membuang sampah yang baik dan benar.
Di dunia, setiap tahunnya, terjadi peningkatan produksi gelas kertas sebesar 3-5% dengan tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi di kawasan Asia Pasifik. Sayangnya, dari +320 miliar cangkir kertas yang diproduksi di seluruh dunia setiap tahunnya, kurang dari 1% yang berhasil didaur ulang karena sulitnya proses pemisahan kertas-plastik.
“Data yang diperoleh Foopak dari LIPI menunjukkan bahwa 96% food delivery di Indonesia menggunakan kemasan plastik. Untuk mewujudkan komitmen kami dalam menghadirkan kemasan yang lebih ramah lingkungan, Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menghadirkan inovasi terbaru yaitu Foopak Bio Natura," kata Product Manager - Foopak, Asia Pulp & Paper, Benny Chiadarma.
Ini merupakan kertas khusus untuk makanan minuman plastic-free, dapat didaur ulang (recyclable) dan dijadikan kompos (compostable) baik melalui proses industri maupun di rumah.
"Foopak Bio Natura juga terjamin food grade, tahan panas (microwaveable dan ovenable) dan hanya menggunakan bahan kertas berkualitas dari kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang rantai pasokannya juga sudah tersertifikasi baik nasional maupun internasional," jelas Benny.
Hanya menggunakan lapisan berbahan dasar air, Foopak Bio Natura memiliki kemampuan untuk didaur ulang tanpa perlakuan khusus. Foopak Bio Natura juga telah terbukti lebih mudah diolah kembali menjadi kertas daur ulang serta lebih cepat menjadi kompos dengan kurang lebih 12 – 24 minggu) melalui proses industri maupun rumahan.
Selain lebih ramah lingkungan, produk kemasan Foopak Bio Natura juga teruji steril dari senyawa berbahaya dan bebas PFAS. Foopak juga senantiasa menjamin kehalalan produknya dengan melakukan monitoring ketat mulai dari bahan baku yang digunakan, alat produksi yang digunakan, cara penyimpanan, hingga distribusi.
Anomali Coffee sebagai kurator kopi Indonesia yang digemari penikmat kopi memanfaatkan pangsa pasarnya untuk membantu mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai pentingnya menjadi pribadi yang lebih peduli terhadap lingkungan.
"Melalui kolaborasi #NgopiMembumi, Anomali Coffee menjadi pelaku industri F&B pertama di Indonesia yang menggunakan kemasan makanan dan minuman yang bebas plastik, dapat didaur ulang, compostable dan biodegradable" jelas Business Development Anomali Coffee, Rezha Ahmad.
Rezha kampanye ini akan dilakukan pada 10 cabang Anomali yang tersebar di kota-kota besar Indonesia. Ia mengatakan, Anomali selalu berkomitmen dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan dengan menimimalkan penggunaan plastik dan menggunakan kemasan kertas.