Demak, Gatra.com - Persoalan abrasi di Dukuh Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah yang berpotensi membuat desa tersebut tenggelam, membuat warga cemas. Warga pun melangsungkan audiensi dengan DPRD Demak, Rabu (18/8).
Perwakilan Warga Timbulsloko, Ma'aruf mengatakan, abrasi di desanya telah menyebabkan berbagai persoalan sejak lama. Di antaranya masalah perekonomian, infrastruktur, kendala pada pemakaman, hingga pengelolaan sampah. Saat ini menurutnya penanganan yang paling vital adalah masalah pemakaman.
"Pasalnya area makam telah tergenang oleh air, sehingga beberapa warga yang meninggal dimakamkan diluar Dukuh Timbulsloko," ucap Ma'aruf saat audiensi.
Ia juga menyampaikan terkait keadaan perekonomian warga Timbulsloko yang ingin ada kemandirian ekonomi, serta menyampaikan bahwa masyarakat dengan 592 jiwa dengan 197 KK tersebut terkedala akses keluar masuk desa karena jalan menuju desa sudah tergenang air.
Berkenaan hal itu, Ketua DPRD Demak, Sri Fahrudin Bisri Slamet, memutuskan untuk memfokuskan penyelesaian masalah di area pemakaman warga yang tergenang air rob dengan waktu penyelesaian tidak lebih dari 1 bulan.
Ia pun juga menyampaikan perlunya dipersiapkan penanganan jangka pendek serta jangka panjang, terlebih terkait kebutuhan akan anggaran yang harus disediakan.
"Penanganan dampak rob Dukuh Timbulsloko itu tidak bisa diperbaiki secara parsial, harus secara menyeluruh. Melihat pemakaman warga Dukuh Timbulsloko yang sangat mengenaskan itu memang harus segera diselesaikan, namun tidak bisa secara langsung, harus bertahap," tegasnya.
Ketua DPRD juga memberi solusi untuk warga Timbulsloko yang ingin mandiri secara perekonomian yakni melalui dinas terkait dengan mengikuti pelatihan-pelatihan seperti peningkatan ekonomi di masa pandemi Covid-19, serta akan membantu menghubungkan kepada pihak Rumah Ilham yang merupakan pembeli sampah plastik dari Dinas Lingkungan Hidup agar masuk ke Desa Timbulsloko serta akan meminjamkan perahu dengan berkoordinasi dengan BPBD.
"Kita tidak hanya mengatasi rob nya tapi juga bagaimana kita mengatasi dampak dari rob itu sendiri untuk saat ini. Rencana kita masukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) agar bisa tuntas di 2026, dengan asumsi pembiayaan dari pusat dan provinsi, harapannya seperti itu." pungkasnya.
Dalam audiensi tersebut warga Timbulsloko didampingi oleh Tim Solidaritas Kemanusiaan, yang mana sudah menjadi pendamping desa tersebut sejak pandemi Covid-19 melanda.