Karanganyar, Gatra.com- Kodim 0727/Karanganyar menyalurkan vaksin Covid-19 dosis kedua bagi PKL dari wilayah kota. Kuota bagi mereka sebanyak 850 dosis. Komandan Kodim 0727/Karanganyar Letkol Inf Ikhsan Agung Widyo Wibowo mengatakan vaksinasi bagi pedagang kaki lima tersebut merupakan pengajuan Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UKM. Para penerima vaksin tersebut sudah menjalani dosis pertama pada 28 hari lalu.
Usulannya dari dinas terkait. Sedangkan logistik vaksin dari TNI. Harapannya, jika semua PKL sudah divaksin komplit, ekonomi bisa tumbuh. Pedagang dan pembeli terlindungi dan lebih percaya diri dalam beraktivitas, kata Dandim kepada Gatra.com, Rabu (18/8).
Pelaksanaan vaksinasi dosis kedua ini sehari saja di GOR RM Said. Mereka yang diundang menghadiri adalah PKL yang biasa mangkal di Taman Pancasila, alun-alun kota, sekitar Stadion 45, Pujasera Cangakan dan sebagian PKL di Jaten. Jenis vaksin yang diberikan adalah Sinovac. "Makin dipercepat vaksinasinya, maka makin cepat pembentukan Herd Immunity," katanya.
Hingga Selasa (17/8) tercatat vaksinasi dosis pertama menyentuh 209.389 warga atau 28,6 persen sedangkan dosis kedua 95.899 warga atau 13,1 persen.
Sementara itu Kepala Disdagnakerkop UKM Karanganyar, Martadi mengatakan vaksinasi bagi kalangan pedagang urgen. Sejauh ini, ratusan pedagang pasar tradisional sudah divaksin namun belum seluruhnya. "Dari 18 pasar tradisional di Karanganyar. Baru tiga pasar saja yang pedagangnya divaksin yakni Pasar Tawangmangu, Pasar Karangpandan dan Pasar Colomadu. Kami mengusulkan diberi 10 ribu dosis bagi mereka," katanya.
Sementara itu Kemenkop UKM, Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) serta TNI dan Pemkab Karanganyar mengadakan vaksinasi Covid-19 untuk pelaku retail dan pengusaha UMKM di De Tjolomadoe. Vaksinasi dosis pertama dijadwalkan 17 Juli-12 Agustus sedangkan dosis kedua dimulai 13 Agustus sampai selesai. Untuk dosis pertama tersedia 48 ribu dosis. Pendaftaran dibuka tiap hari melalui daring di tautan di laman situsnya.
Mengenai hal ini, Martadi kurang menguasai data pedagang yang mengikuti vaksinasi di De Tjolomadoe. Meski demikian, kegiatan tersebut mempercepat target vaksinasi di kalangan pedagang.