Rembang, Gatra.com- Meski belum banyak dikenal, Tanaman Gamal (Cleriside) digadang bakal menjadi salah satu sumber energi baru untuk dunia industri. Tanaman yang menghasilkan energi biomas tersebut sangat tepat digunakan sebagai bahan energi alternatif pengganti energi fosil yang mulai terbatas.
Direktur Komersial Kayu Perum Perhutani, Ahmad Ibrahim mengatakan perhutani sendiri saat ini mulai mengembangkan tanaman tersebut di lahan hutan. Menurutnya, tanaman Gamal memiliki masa panen yang lebih pendek daripada kayu jati. Tanaman ini menghasilkan energi biomas yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
"Dan Biomas ini merupakan komoditi secara bisnis cukup pendek karena dalam waktu 3 tahun sudah bisa dipanen dan berkegiatan point. Kalau perhitungannya lebih tinggi dari kayu jati kalau diitung nilai per tahunnya," kata Ibrahim, Rabu (18/8).
Khusus di lahan perhutani wilayah Rembang saat ini sudah ditanam seluas 6 ribu hektar. Dan untuk seluruh wilayah Jawa sudah mencapai 27 ribu hektar.
"Dan kedepannya memang perhutani semua komoditinya tidak hanya komoditi jangka panjang tapi juga jangka pendek. Sehingga kita bisa mengangkat lahan-lahan yang ada di perhutani," ucapnya.
Selain memiliki perputaran ekonomi yang tinggi, energi biomas kedepan menjadi salah satu energi baru pengganti fosil. Energi ini menjadi salah satu bahan alternatif penyuplai bagi kebutuhan pembangkit listrik di Indonesia.
"Sebagai informasi saja, Biomas ini sebuah keniscayaan disaat energi dari fosil sudah semakin terbatas. Maka kedepan energi biomas menjadi enegri yang akan dibutuhkan di masyarakat. Dan saya yakin betul ini akan bisa mengangkat nilai ekonomi yang tinggi kedepan," jelasnya.
Perhutani sendiri, dikatakannya saat ini juga berencana membangun pabrik biomas di Desa Landoh Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang.
"Pabrik ini nantinya akan menerima pasokan bahan baku dari KPH mantingan, KPH Kebonharjo, KPH Jatirogo, KPH Blora, KPH Pati, KPH Cepu dan KPH Randublatung," tandasnya.