Jakarta, Gatra.com - Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi menanggapi isu terkait banjir barang impor di tengah pandemi. Dia megungkapkan bahwa sejatinya kondisi saat ini tidak demikian. Sebaliknya, ia menjelaskan bahwa impor Indonesia telah mengalami penurunan.
"Kalau kita lihat angka di tahun 2020, impor kita itu turun secara serentak. Di tahun 2021 ini pertumbuhannya meskipun lebih dari 31% tapi 91% produk impor kita adalah bahan baku untuk pabrik," jelasnya, Rabu (18/08).
Adapun impor barang konsumsi, jelas Mendag, tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya dari 10,6 persen menjadi 9,4 persen.
"Kalau kita lihat sturktur barang impor yang kita dapatkan adalah bagian struktural daripada barang pembantu dan penolong untuk industri kita." jelas Mendag.
Menurut Lutfi, saat ini Indonesia sedang berevolusi dari negara yang sebelumnya menjual barang mentah setengah jadi, menjadi negara penjual barang industri dan kemudian naik lagi menjadi penujual barang industri berteknologi tinggi.
Saat ini, jelas Lutfi, lima komoditas ekspor Indonesia teratas terdiri dari CPO, batubara, besi baja , elektronik, dan otomotif. Mendag memaparkan bahwa tahun ini Indonesia mampu mengekspor 250 ribu unit mobil. Sementara untuk tahun ini, Mendag yakin RI akan mampu mengekspor 350 ribu mobil.
"Bisa dibayangkan Indonesia yang tadinya impor banyak mobil, sekarang menjadi salah satu pengekspor mobil utama di ASEAN. Kita merajai pasar Filipina dengan baik." jelas Lutfi.