Home Kesehatan Dinkes Pekanbaru Sediakan Ratusan BOR Isolasi Covid-19

Dinkes Pekanbaru Sediakan Ratusan BOR Isolasi Covid-19

Pekanbaru, Gatra.com - Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra, menyebut Keterisian Tempat Tidur (BOR) untuk isolasi yang dikelola pemerintah, masih tersedia cukup banyak.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan Dinas Kesehatan hingga akhir pekan kemarin, tempat tidur yang masih tersedia sebanyak 636.

"Untuk keperluan isolasi saat ini ranjangnya masih cukup untuk menampung pasien positif," ungkapnya, Rabu (18/8).

Adapun tempat isolasi yang dimaksud diantaranya Rusunawa Rejosari (Pemko Pekanbaru), Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM Riau), Gedung Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Riau, Gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Riau, serta Asrama Haji (Pemprov Riau).

Eka merinci, di Rusunawa Rejosari saat ini terdapat 314 tempat tidur dari total 360 ranjang yang tersedia. Sedangkan pada gedung BPSDM ada 8 ranjang tersisa dari total  77 tempat tidur yang ada.

"Kalau gedung Bapelkes dari 84 tempat tidur yang tersedia tersisa 20 tempat tidur. Sedangkan 148 ranjang yang tersedia di gedung LPMP semuanya terisi," ungkapnya.

"Untuk isolasi di gedung LPMP sudah penuh," tambahnya.

Adapun ranjang isolasi yang ada di Asrama Haji menyisahkan 294 tempat tidur dari total 500 tempat tidur yang tersedia. Sehingga total ketersediaan tempat tidur di lima fasilitas isolasi pasien covid-19 tersebut mencapai 1.169 tempat tidur, dengan keterisian mencapai 533 ranjang, dan menyisakan 636 tempat tidur.

Diketahui, Kota Pekanbaru sejak beberapa pekan belakangan menerapkan PPKM Level 4. Penyekatan yang dilakukan di sejumlah ruas jalan berhasil mengurangi mobilitas warga.

Kota Pekanbaru masih menjadi episentrum kasus COVID-19 di Provinsi Riau. Ini terlihat dari catatan kasus sebaran Covid-19 di Riau sejak awal pandemi pada Maret 2020 hingga 17 Agustus 2021. Dimana terdapat 20.532 kasus suspek COVID-19 di Kota Pekanbaru, dengan kasus konfirmasi mencapai 47.266 kasus dan kematian mencapai 1.064 kasus.

96