Sukoharjo, Gatra.com- Pasar tradisional merupakan sentra perdagangan dengan interaksi sosial yang tinggi. Kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes) menjadi kunci utama untuk mencegah penularan Covid-19 di lingkungan pasar.
Tanpa pengawasan dan kesadaran bersama, upaya menghambat laju penularan Covid-19 bisa berakhir sia-sia. Untuk itu, ketaatan warga dalam menerapkan prokes menjadi penting saat Pandemi masih berlangsung.
Bahkan, akhir-akhir ini kejenuhan masyarakat menerapkan prokes menjadi satu tantangan tersendiri, termasuk upaya menjaga jarak antar pembeli di lingkungan pasar juga tidak mudah diterapkan.
Menyadari akan itu, Bupati Sukoharjo Etik Suryani terjun ke pasar pagi Ir Soekarno, Senin (16/8) untuk memantau Prokes di pasar tradisional. Tidak hanya memantau, bupati juga memborong dagangan para pedagang di pasar tersebut. "Prokes di Pasar Ir Soekarno sudah bagus, baik pedagang maupun pengunjung sudah menjalankan prokes, semua sudah pakai masker," kata Bupati.
Menurutnya, Pasar Ir Soekarno menjadi percontohan terkait kedisiplinan prokes. Diharapkan semua pasar tradisional lainnya juga melakukan hal serupa terkait prokes.
Sehingga dengan disiplin memakai masker, jaga jarak, dan juga rajin cuci tangan dengan sabun diharapkan meminimalisir penyebaran virus di lingkungan pasar. "Selain pedagang dan pembeli, pengelola pasar juga harus selalu mengingatkan akan prokes," ucap Bupati.
Bupati menambahkan, saat ini kasus positif corona di Sukoharjo mulai landai meski masih ada kenaikan kasus setiap harinya. Selain itu, angka bed occupancy ratio (BOR) atau angka keterisian tempat tidur di rumah sakit sudah mulai turun.
"Saat ini angka BOR di rumah sakit rujukan corona Sukoharjo sudah turun di angka 55%. Saya minta masyarakat terus disiplin prokes agar kasus corona di Sukoharjo terus turun termasuk tingkat level pandemi dari level 4 menjadi level 3 atau 2," tandas Bupati.