Jakarta, Gatra.com – Penyanyi Putri Bilanova mengeluhkan pandemi Covid-19 dan PPKM yang berkepanjangan. Pasalnya, walaupun ia dan kawan-kawan di dunia seni lainnya merupakan seniman yang bekerja semacam seorang freelancer, mereka pun mendapat dampak yang serupa PHK seperti yang dirasakan oleh warga biasa.
“Mungkin bisa menjadi satu masukan [untuk pemerintah] bahwa temen-temen musisi dan public figure ini bisa menjadi sorotan baru lagi. Bukan cuma orang yang kena PHK karena kita pun public figure seperti di-PHK karena enggak punya kerjaan apa-apa,” ujar Putri dalam sebuah webinar yang digelar pada Sealsa (17/8).
Selain itu, Putri juga ingin membuang jauh-jauh stigma bahwa artis berperilaku glamor. Lagi-lagi ia ingin mengatakan bahwa seniman pun pada kenyataannya mengalami derita yang serupa seperti warga biasa, yaitu menipisnya isi dompet.
“Kalau misalkan gambaran terhadap public figure itu kesannya glamor, banyak duit, kaya. Itu kan biasanya orang kalau melhat artis seperti itu, kan? Tetapi penggiat musik atau public figure yang bisa dibilang freelancer, itu akan habis juga kalau memang lapangan pekerjaan bener-bener ditutup [karena aturan PPKM],” ujar Putri.
Terlebih lagi, sebagai penyanyi, Putri bekerja di tempat yang dikunjungi banyak orang. “Di situ ada banyak orang, di situ ada hiburan. Kalau ditutup ya matilah kita. Sampai kapan kita dibeginiin?” keluhnya.
Oleh karena itu, Putri pun menyampaikan sarannya kepada pemerintah agar industri hiburan segera bangun dari mati surinya. Ia mendorong adanya vaksinasi yang merata di setiap wilayah di Indonesia.
“Sebaiknya di seluruh Indonesia pemerataan vaksinasi juga dipermudah, ya. Jadi enggak cuma di Jakarta doang dapetin vaksinasi tuh gampang, tetapi di seluruh Indonesia dan aksesnya dipermudah,” ucap Putri.