Sikka, Gatra.com- Romanus Resi, 50 tahun, warga Desa Werang Kecamatan Waiblama Kabupaten Sikka, Provinsi NTT kabur setelah membantai lima warga sekampungnya. Dua diantarnya tewas sementara tiga lainnya sekarat.
Kedua korban yang tewas adalah Wihelmus Wahing (87 tahun) dan Moat Leda (60 tahun). Sementara tiga orang lainnya mengalami luka berat dan sekarat adalah Marianus (36 tahun), Johny dan Engky luka berat karena sabetan parang.
Kasubag Humas Polres Sikka, Iptu Margono menjelaskan pada pada Senin 16 Agustus 2021, sekitar pukul 18.00 Wita pelaku, Romanus yang diduga mengalami gangguan kejiwaan mengamuk dan berjalan di sepanjang jalan raya dengan membawa sebilah parang, dan satu pucuk senapan angin.
Pada saat pelaku, Romanus bertemu dengan empat korban di jalan raya langsung menyabetkan parang ke arah para korban. Satu orang tewas ditempat yakni Moat Leda. Sementara Marianus, Johny dan Engky luka berat dan saat ini dalam perawatan Puskesmas Tanarawa, Kecamatan Waiblama.
Setelah membantai empat korban pelaku Romanus langsung menuju rumah Wihelmus Wahing sambil memanggil agar keluar. Korban pun membuka pintu dan keluar bertemu pelaku.
“Pada saat itu, Romanus memanggil korban Wihelmus dan meminta agar korban keluar rumah dulu. Saat membuka pintu Romanus langsung mengayunkan parang ke arah korban dan langsung meninggal dunia di tempat,” kata Iptu Margono.
Tim Buser Polres Sikka lanjut Iptu Margono tengah mengejar pelaku yang diduga saat ini bersembunyi dalam hutan disekitar Desa Werang Kecamatan Waiblama. “Hingga saat ini pelaku masih melarikan diri dengan membawa sebilah parang dan satu pucuk senapan angin. Anggota Polres Sikka dan Polsek Waigete telah melakukan penyisiran di sekitar TKP guna mencari pelaku namun belum berhasil menangkap pelaku,” kata Iptu Margono.
Selain mengejar pelaku jelas Iptu Margono tim penyiidik Polres Sikka telah menggali keterangan terkait kasus pembunuhan ini. Ada dua saksi yang telah diperiksa yakni kepada Desa Werang Simon Sina dan Avelinus Fitalis seorang mahasiswa.
“Menurut keterangan pelaku, Romanus Resi adalah warga Desa Werang. Pelaku ini mengalami gangguan jiwa. Jika kambuh sering mengganggu warga antaranya melempar rumah warga. Kami tengah mendalami kasus ini termasuk mengejar pelaku,” kata Iptu Margono.