Yogyakarta, Gatra.com – Seperti hari-hari sebelumnya, Gunung Merapi mengalami erupsi dan menyemburkan awan panas pada hari ulang tahun ke-76 Republik Indonesia, Selasa (17/8).
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat sedikitnya empat kali wan panas guguran pagi ini.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyatakan awan panas guguran pertama hari ini tercatat pada pukul 05.18 WIB dengan amplitudo 45 milimeter (mm) dan durasi 100 detik.
“Jarak luncur 1.300 meter ke arah barat daya atau arah Kali Bebeng,” demikian keterangan resmi BPPTKG, Selasa.
Di akun resmi Twitter BPPTKG, @BPPTKG, foto awan panas yang tertangkap dari pos Tunggularum, Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menunjukkan semburan berwarna merah dari Merapi.
Selanjutnya pukul 7.01 dan 7.43 WIB awan panas kembali tercatat di seismogram dengan amplitudo 48 dan 52 detik, berdurasi 127 dan 124 detik. Jarak luncurnya mencapai 2.000 meter ke arah Kali Bebeng.
Jelang peringatan detik-detik proklamasi, Merapi kembali erupsi yakni pukul 9.39 WIB dan tercatat di seismogram dengan amplitudo 17 mm dan durasi 62 detik. Jarak luncur 1.000 meter juga ke arah barat daya atau Kali Bebeng
Merapi berstatus siaga sejak 5 November 2020. Selama beberapa hari ini, Merapi terus menyemburkan awan panas. Hujan abu pun dilaporkan turun di beberapa lokasi.
Hanik sebelumnya menyatakan bahwa semburan awan panas secara terus menerus itu menunjukkan Merapi memasuki fase ekstrusi. Warga diminta tak beraktivitas di radius 3 kilometer dari puncak Merapi.