Lombok Utara, Gatra.com- Vaksinasi Presisi Merdeka kembali digelar Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB), Kamis (12/8) di destinasi wisata dunia, Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Pelaksanaan Vaksinasi Presisi Merdeka di Gili Trawangan itu dikhususkan untuk warga dan Pelaku Wisata yang ada di Tiga Gili yakni Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan (yang sering digabung sebagai Gili Matra).
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto dalam keterangannya diterima Gatra.com, Jumat (13/8) menyatakan, acara itu disaksikan Menteri Pariwisata Sandiaga Salahudin Uno melalui Aplikasi Zoom, Kapolda NTB bersama Bupati Lombok Utara dan beberapa Stake Holder lainnya sempat berkomunikasi dengannya Sandiaga sangat mengapresiasi kegiatan itu.
Menurut Artanto, Menteri Sandiaga Uno mengapresiasi Kapolda NTB dan seluruh elemen, komunitas dunia usaha yang memberika vaksinasi massal kepada para pelaku wisata di Gili Trawangan. Menparekraf menilai kegiatan ini menerapkan Pola 3G yakni Gercep ( gerak cepat), Geber (gerak bersama) dan Gaspol(garap semua Potensi).
Sandiaga Uno memberi apresiasi kepada Kapolda NTB yang sempat viral, ketika mensosialisasikan PPKM Level 4 dengan humanis dan menawar barang yang dibelinya dari PKL dengan harga lebih tinggi. "Saya sangat mengapresiasi Kapolda NTB yang sosialisasi PPKM Level 4 dengan sangat humanis itu," katanya.
Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal S.I.K MH bertekad akan menuntaskan vaksinasi untuk warga dan pelaku wisata di tiga Gili yang ada di Lombok Utara itu. “Insya Allah hari ini kita akan tuntaskan masyarakat di Gili Trawangan untuk di Vaksin,” kata mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini.
Menurut Iqbal, hal itu merupakan komitmen Pemerintah bersama TNI-Polri untuk menormalkan kembali pariwisata di NTB terutama di Tiga Gili yang ada di Lombok Utara yakni Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan.
“Kita ingin kekebalan komunal warga dan pelaku wisata di tiga Gili ini dapat mencapai Herd Imunity inshaa Allah 100 persen hari ini dan besok semua masy disini akan divaksin sehingga kita akan dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di NTB khususnya di Gili MATRA ini,” ungkapnya.
Namun Jenderal Bintang Dua itu juga mengingatkan agar warga yang sudah mendapatkan Vaksin untuk tetap menjaga Protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan serta hindari kerumunan.
Selain memberikan Vaksin, Polda NTB beserta jajaran juga memberikan paket bantuan sosial kepada setiap orang yang sudah di Vaksin untuk sekedar membantu mereka dimasa pandemi sekarang ini.
Dijelaskan aksi kemanusiaan yang dilaksanakan di tempat wisata kali ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah daerah, TNI - Polri, tenaga kesehatan, tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh masyarakat, Ulama dan lain-lain.
Dia ingin NTB yang menjadi salah satu destinasi wisata Super Prioritas di Indonesia terutama Tiga Gili di Lombok Utara yang cukup terkenal di seantero Dunia agar menjadi Green Zone sesuai dengan tema yang diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
“Kita tahu bahwa Gili Trawangan ini merupakan destinasi wisata yang cukup terkenal di seantero dunia, oleh karena itu kita prioritaskan Vaksinasi disini agar Gili Trawangan bisa Goes To Green Zone, sesuai dengan tema yang diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sementara Vaksin yang disiapkan pada 2 hari ini berjumlah 2500,”ungkap Iqbal.
Dia juga yakin dengan kondisi tiga Gili yang bebas dari Covid-19 dalam artian tidak ada satupun masyarakat Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air, yang terpapar Covid-19 akan mampu meraih slogan yang diberikan oleh Kemenparekraf itu, terlebih lagi warga dan pelaku wisata di tiga Gili sudah tervaksin semua.
Pada pelakasanaan Vaksinasi Presisi Merdeka di Gili Trawangan itu, bukan hanya pelaku pariwisata saja yang di Vaksin tetapi wisatawan banyak juga diberikan vaksin, baik wisatawan mancanegara maupun domestik.
Salah seorang wisatawan berkebangsaaan Jerman Sovia mengaku senang mendapatkan vaksin karena menurutnya vaksin dapat menjaga diri dari Virus dan itu merupakan sesuatu yang harus di lakukan.