Pati, Gatra.com - Pembangunan Alun-Alun Timur diproyeksikan bakal menjadi solusi keluhan para pedagang kaki lima (PKL). Proyek yang akan rampung pada tahun ini, nantinya ditujukan untuk menampung sebanyak ratusan PKL di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian mereka yang sempat terpuruk di masa pagebluk dan imbas relokasi.
Kabid Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Pati Arief Wahyudi mengatakan, Alun-Alun Timur nantinya akan bisa menampung sebanyak 360 PKL. Pembangunannya sendiri sudah dimulai sejak 17 April 2021, dan tuntas pada 12 November 2021.
"Targetnya rampung pada 12 November nanti. Saat ini progres pengerjaan telah mencapai 33%. Progres pekerjaan saat ini antara lain, pembuatan kios PKL yang berjajar dengan bentuk melingkar," ujarnya, Jumat (13/9).
Sementara, Bupati Pati Haryanto menyebut, tidak ada masalah terkait anggaran pembangunan alun-alun baru di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani. Meski sempat adanya pemangkasan, tetapi proses pembangunan tetap berjalan sesuai rencana awal.
"PKL yang nantinya berjualan di sana sudah terkoordinir, bukan pedagang-pedagang baru. Sebab tujuannya menampung mereka yang dulu pernah jualan di alun-alun depan pendopo," imbuhnya.
Ini menjadi penting, lantaran para PKL yang sebelumnya menempati kawasan Alun-alun Simpang Lima Pati itu, mengeluhkan sepinya pengunjung setelah direlokasi ke pusat kuliner di kompleks bekas TPK Perhutani. Sehingga dibuatlah Alun-alun Timur yang diharapkan menumbuhkan geliat perekonomian bagi PKL.
"Tujuan pembangunan alun-alun baru ini ada dua. Pertama, untuk memperindah kota. Kedua, untuk mengakomodasi para PKL yang dulu berjualan di Alun-Alun Simpang Lima Pati pasca direvitalisasi," ungkapnya.
Haryanto menyadari, revitalisasi Alun-Alun Simpang Lima Pati memang sangat berdampak bagi para PKL. Namun, ia menegaskan bahwa fungsi tempat tersebut ialah untuk ruang publik. Tidak hanya milik PKL, melainkan milik orang banyak.
"Selain itu, juga bisa dipakai untuk olahraga, bersantai dengan keluarga, dan lainnya. Alhamdulillah sekarang banyak yang menikmati alun-alun, bahkan daerah lain ingin meniru. Banyak yang studi ke sini, dari berbagai daerah," tambahnya.
Namun demikian, Haryanto mengatakan bahwa tidak semua PKL bisa dipindah di Alun - alun Timur. Hal ini disesuaikan kapasitas alun-alun baru juga mengingat banyaknya jumlah PKL yang ada.
"Tidak semua (dipindah). Kalau dia nyaman di sana (Pusat Kuliner) ya silakan. Selama ini sudah terdata semua, sudah kami berikan tempat sesuai kapasitas yang ada," tuturnya.
Ditambahkan, saat Alun-Alun Timur sudah difungsikan nantinya, bila masih ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), para pedagang tetap terikat dengan aturan tersebut.
"Kalau berjualan tetap taat PPKM. Selama ini angkringan, PKL apa saja kan boleh, tapi tetap mengacu pada PPKM. Aturannya batas maksimal sampai pukul 8 malam. Tapi toleransi sampai 20.30 atau 21.00 WIB. Lebih dari itu ya sudah tutup. Harus taat, karena penurunan angka Covid di pati adalah keberhasilan PPKM," ujarnya.