Jakarta, Gatra.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) bekerja sama mengadakan program Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) untuk mahasiswa.
Program ini bertujuan untuk mempercepat dalam emisi gas rumah kaca sebesar 29–41% pada 2030. Selain itu, memenuhi target pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sebanyak 23% pada 2025.
Baca Juga: Energi Surya Buat Listrik Negara Lebih Efisien
"Saya mengajak para mahasiswa secara aktif ikut dalam program Gerilya dalam sebagai proses pemberdayaan untuk berpartisipasi untuk energi bersih dan melestarikan lingkungan. Saya juga mengajak para praktisi dosen, narasumber ahli, untuk ikut jadi pengajar dan mentor," ujar Menteri ESDM, Arifin Tasrif, dalam Launching Program GERILYA, secara virtual, Jumat (13/8).
Sementara itu, Mendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim, mengatakan, program Gerilya merupakan kegiatan studi independen kampus merdeka yang diharapkan melahirkan aktivis energi bersih dengan kecerdasan berinovasi. Nantinya, selama satu semester, peserta akan belajar secara mandiri bersama mentor untuk dapat mengembangkan PLTS atap sebagai inovasi solusi energi bersih.
Baca Juga: Pemprov Jateng Maksimalkan Pemanfaatan Energi Surya
"Saya optimistis mahasiswa peserta Gerilya ini akan berperan besar dalam misi pembangunan berkelanjutan untuk Indonesia maju dan bumi yang terlindungi," tuturnya.
Gerilya akan dimulai pada 30 Agustus 2021, dan berakhir pada Januari 2022. Program ini akan digelar secara gratis tanpa dipungut biaya, dan akan menerima minimal 50 hingga 100 orang untuk tahap awal.