Kopenhagen, Gatra.com- Gagasan bahwa pandemi virus corona berasal secara tidak sengaja melalui pekerja laboratorium China telah muncul lagi, kali ini dalam sebuah film dokumenter yang ditayangkan oleh TV Denmark pada Kamis. AFP, 12/08.

China bereaksi keras terhadap pandemi yang telah menewaskan sedikitnya 4,3 juta orang sejak muncul di kota Wuhan pada Desember 2019, disebabkan malpraktik yang melibatkan salah satu laboratoriumnya. Tetapi ini adalah bagian dari asumsi "kemungkinan", menurut kepala misi Organisasi Kesehatan Dunia untuk menyelidiki asal mula pandemi.

"Seorang karyawan (laboratorium) yang terinfeksi di lapangan mengambil sampel termasuk dalam salah satu hipotesis yang mungkin. Di sinilah virus berpindah langsung dari kelelawar ke manusia," kata Peter Embarek kepada saluran publik Denmark TV2.

Dalam tayangan dokumenter pada Kamis, kepala delegasi ilmuwan internasional yang dikirim oleh WHO ke Wuhan sangat kritis terhadap China. Fase pertama studi WHO, yang dilakukan pada awal tahun, menyimpulkan pada 29 Maret bahwa hipotesis insiden laboratorium tetap "sangat tidak mungkin".

Namun, Embarek mengatakan sulit bagi timnya untuk mendiskusikan teori ini dengan para ilmuwan China. Hanya 48 jam sebelum misi berakhir, mereka masih belum setuju untuk menyebutkan tesis laboratorium dalam laporan, katanya dalam film dokumenter itu.

Setelah pertukaran ini, delegasi WHO mendapatkan izin untuk mengunjungi dua laboratorium tempat penelitian dilakukan pada kelelawar, katanya. Selama kunjungan tersebut, "kami berhak untuk melakukan presentasi, kemudian kami dapat berbicara dan mengajukan pertanyaan yang ingin kami tanyakan, tetapi kami tidak memiliki kesempatan untuk mengakses dokumentasi apa pun," kata Embarek.

Ilmuwan tersebut juga menunjukkan bahwa tidak ada satupun jenis kelelawar yang diduga menjadi reservoir virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang hidup di alam liar di wilayah Wuhan. Satu-satunya orang yang mungkin mendekati kelelawar jenis ini adalah karyawan laboratorium kota, katanya.

WHO pada Kamis mendesak China untuk membagikan data mentah dari kasus Covid-19 paling awal untuk membantu penyelidikan asal-usul pandemi - dan merilis data untuk mengatasi teori kebocoran laboratorium. Badan kesehatan global itu juga mendesak semua negara untuk mendepolitisasi pencarian asal-usul pandemi.