Kebumen, Gatra.com - Pembangunan kawasan budidaya udang terintegrasi (shrimp estate) di wilayah pesisir selatan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, akan segera terwujud.
Hal ini ditandai dengan terlaksananya penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) terkait pengembangan shrimp estate antara Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto dengan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) KKP, Tb Haeru Rahayu di Kantor Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kamis (12/8).
Penandatanganan PKS tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Dalam sambutannya, Wahyu Sakti mengatakan bahwa, Kebumen bakal menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang memiliki kawasan industri perikanan modern berbasis shrimp estate.
"Dengan adanya satu bentuk model ini (shrimp estate) ke depannya pembangunan kawasan budidaya udang dapat dikelola secara modern dan baik, lalu ada satu standar kualiatas seperti instalasi, kualitas air, kualitas kawasan pesisirnya, di depannya (lokasi shrimp estate) harus penuh dengan hutan mangrove juga agar tidak terjadi abrasi," kata Menteri Wahyu Sakti dalam sambutannya.
Lebih lanjut menteri yang menggantikan Edhy Prabowo itu mengatakan, langkah ini merupakan implementasi dari salah satu program prioritas KKP, yakni pengembangan perikanan budidaya untuk meningkatkan ekspor didukung riset kelautan dan perikanan, yang sejalan dengan target peningkatan nilai ekspor udang nasional sebesar 250% pada tahun 2024.
"Saya meyakini jika model ini berhasil, maka shrimp estate dapat dikembangkan di wilayah lain menggunakan model yang sama dengan pengembangan potensi budidaya di masing-masing wilayah. Harus jadi inspirasi bahwa pembangunan bisa dihasilkan dari kolaborasi pemerintah pusat dan daerah seperti ini. Terlebih di pesisir nantinya kita bisa menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat pesisir," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, menyampaikan, pembangunan shrimp estate menjadi tekad pemerintah daerah agar bisa segera terwujud. Sebab, Kebumen punya potensi kelauatan yang bisa dikembangkan secara modern untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Potensi kelautan di Kebumen harus bisa kita kembangkan secara maksimal, baik potensi wisatanya maupun potensi perikanannya. Shrimp estate ini menjadi komitmen kami untuk memaksimalkan potensi itu sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyatakat," kata Arif.
Kawasan budidaya udang itu nantinya akan dibangun di atas lahan 100 hektar berlokasi di Kecamatan Klirong. Shrimp estate bakal menjadi kawasan industri perikanan yang bisa menyerap ribuan tenaga kerja yang diambil dari putra daerah. Masyarakat juga akan dilibatkan dalam proses pembangunan itu.
"Shrimp estate ini kita harapkan bisa menyerap ribuan tenaga kerja lokal. Jadi kita ingin menciptakan lapangan kerja di tanah kelahiran sendiri, sehingga warga Kebumen tidak lagi harus merantau ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan," harapnya.
Selain dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, shrimp estate juga dapat menaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Konsep ini bakal terus dikembangkan dan dipadukan dengan wisata bahari Kaliratu.
"Harapannya melalui kerja sama ini, Kabupaten Kebumen menjadi pelopor budidaya udang yang modern di Indonesia dengan hasil produktivitas dan kualitas yang tinggi, karena adanya campur tangan teknologi dan perencanaan bisnis yang matang dalam pelaksanaannya," tandas Arif.
Sebagai informasi, shrimp estate adalah merupakan skema budidaya udang berskala besar, di mana proses hulu hingga hilir berada dalam satu kawasan. Proses produksinya pun didukung oleh teknologi agar hasil panen lebih optimal, mencegah penyakit, serta lebih ramah lingkungan yang sesuai dengan konsep budidaya terintegrasi.
Konsep budidaya terintegrasi adalah, pendekatan konsep hulu-hilir, korporasi perikanan budidaya berbasis kawasan dan zero waste, hilirisasi produk perikanan budidaya, akuakultur modern 4.0, serta pengelolaan kawasan budidaya tambak udang secara terintegrasi dengan melibatkan seluruh unsur, baik pemerintah pusat dan daerah, masyarakat dan pihak swasta.