Jakarta, Gatra.com- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno kembali masuk dalam jajaran lima besar tokoh dengan elektabilitas tertinggi versi. Hal tersebut termuat dalam Rilis Survei Nasional Evaluasi Kebijakan & Peta Politik Masa Pandemi yang dipublikasikan Charta Politika.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menjelaskan bahwa responden diberi pertanyaan, jika pemilihan presiden dilakukan saat ini, tokoh mana yang akan dipilih. Survei tersebut dilakukan dengan simulasi 10 nama calon yang akan menjadi presiden.

Survei menunjukkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati peringkat teratas dengan presentase 20,6 persen. Sementara itu di posisi kedua ditempati oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 17,8 persen.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menempati peringkat ketiga dengan presentase 17,5 persen. Adapun nama Sandiaga Uno berada di posisi keempat dengan 7,7 persen. Dirinya berada satu tingkat di atas Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang mnempati urutan kelima dengan perolehan 7,2 persen. "Saat ditanya 10 nama terkait calon presiden, muncul nama-nama baru yang merupakan sosok muda," kata Yunarto pada Kamis (12/08).

"Kegiatan survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan sampel 1.200 responden dipilih secara acak dengan menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat." tambahnya.

Sementara itu margin of error survei ini, jelas Yunarto berada di kisaran 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada periode 12-20 Juli 2021. Kriteria responden warga negara Indonesia berusia minimal 17 tahun atau telah memenuhi syarat pemilih.

Selain lima nama di atas, masih ada nama Agus Harimurti Yudhoyono 4,2 persen yang berada di posisi keenam. Kemudian disusul oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini di posisi keenam dengan 3,6 persen.

Nama menteri Erick Thohir menempati peringkat ke delapan dengan memperoleh 1,8 persen. Peringkat kesembilan, Puan Maharani dengan 1,4 persen. Adapun peringkat kesepuluh ditempati oleh Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto yang memperoleh 1 persen.