Home Gaya Hidup Terdampak PPKM, Awak Angkot Terima Sembako

Terdampak PPKM, Awak Angkot Terima Sembako

Karanganyar, Gatra.com - Satbinmas Polres Karanganyar, Jateng membagikan 84 paket sembako ke sopir dan awak angkutan umum. Bantuan tersebut diharapkan meringankan beban mereka yang sedang terdampak ekonomi akibat pemberlakuan PPKM.

Kasatbinmas Polres Karanganyar AKP Lukman Tri Novianto mengatakan  bantuan itu bersumber anggaran Polri yang diperuntukkan terdampak PPKM. Kali ini menyasar awak angkutan seperti sopir dan kenek. Tiap paket berisi beras, gula, kecap, minyak goreng, tepung terigu dan susu kental manis.

"Tidak ada undangan. Kami menyelenggarakan dadakan saja. Diberikan ke awak angkutan umum wilayah Karanganyar Kota," katanya kepada wartawan, Kamis (12/8).

Sopir angkutan umum yang sedang melaju lambat di Jl Lawu diminta melambat lalu petugas memberitahunya agar berbelok ke jalan belakang Mapolres. Mereka diarahkan merapat ke petugas lain yang membagikan paket sembako. Petugas juga menghampiri angkutan yang sedang berhenti dengan keperluan sama.

Disebutnya, pembagian yang berlangsung 1,5 jam sejak pukul 09.00 WIB itu menghabiskan seluruh paket. Lukman mengatakan sasaran kali ini sengaja ke awak angkutan umum. Sedangkan pembagian bantuan ke pengemudi ojek dan becak sudah dilakukan pada kesempatan kemarin.

Sambil membagikan sembako, petugas menyampaikan sosialisasi pentingnya protokol kesehatan saat berkendara umum. Di dalam angkutan juga perlu disediakan hand sanitizer serta masker apabila penumpang membutuhkannya.

"Kami sediakan masker bagi sopir yang memintanya," katanya.

Sementara itu Triyadi, sopir bus mini perdesaan trayek Jatipuro-Karanganyar mengaku tak ada penumpang sama sekali dari kalangan pelajar. Padahal itu segmen pasar terbesarnya. Pada 2020 lalu, ia menerima BLT dari pemerintah khusus angkutan umum dengan besaran Rp600 ribu selama tiga bulan. Namun pada tahun ini belum ada informasi program tersebut diberikan lagi. "Penumpang sepi. Pendapatan enggak stabil. Padahal angsuran jalan terus. Akhirnya menggadaikan dan menjual harta benda," katanya.


 

1746