Jakarta, Gatra.com - Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki menyebut tantangan adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia kurang lebih dua tahun terakhir memang berdampak pada pertumbuhan UMKM. Meski tren peningkatan di kuartal II lalu diklaim menggembirakan, namun Teten menyebut UMKM dipastikan akan menghadapi tantangan kembali di kuartal III.
Tantangan tersebut tak lain dilatarbelakangi penerapan kebijakan PPKM. Oleh karenanya, peringatan Hari UMKM Nasional 2021 sangat penting dan krusial untuk mengangkat tema tantangan pandemi dan strategi transformasi UMKM masa depan. Didalamnya Teten sekaligus mengklaim bahwa pemerintah sudah menyaipkan beberapa langkah dalam membantu pelaku UMKM menghdapi kesulitan ditengah pandemi.
Upaya pemerintah, sambung Teten, saah satunya adalah mengalokasikan sebanyak 21 Persen atau Rp 161,2 triliun dari total anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 untuk dukungan UMKM.
Di antaranya meliputi banpres produktif usaha mikro untuk 12,8 juta usaha mikro, tambahan subsidi bunga kur 3% dengan alokasi anggaran sebesar Rp 3,45 triliun. Dan sesuai mandat PP Nomor 7 Tahun 2021 tentang kemudahan perlindungan dan pemberdayaan UMKM meliputi diantaranya perizinan usaha melalui OSS kita akan akselerasi, kata Teten dalam sambutannya di Puncak Peringatan Hari UMKM Nasional 2021 secara daring, Kamsi (12/8).
Akselerasi tersebut juga meliputi penyederhadaan dan penyediaan sebanyak 30% infrastruktur publik untuk UMKM. Lebih jauh, Teten juga menyebut bahwa upaya pendorongan juga dilakukan melalui alokasi 40% belanja barang dan jasa pemerintah bagi UMKM melalui LKPP, kemitraan UMKM untuk rantai pasok industri, serta perluasan pembiayaan bagi koperasi dan UMKM seiring daya upaya dan kerjasama bersama dalam terus memitigasi dampak pandemi bagi UMKM.
"Saya berharap kesempatan ini pula dapat kita manfaatkan untuk mempersiapkan kebangkitan UMKM Indonesia untuk meraja dan mengangkasa kembali. Sembari beradaptasi di tengah disrupsi pandemi dam mempersiapkan transformasi UMKM masa depan," tandasnya.