Home Ekonomi Bantu Petani, Pedagang ini Jual Cabe Bayar Seiklasnya

Bantu Petani, Pedagang ini Jual Cabe Bayar Seiklasnya

Purworejo, Gatra.com - Berbagai upaya dilakukan oleh warga  untuk saling mendukung dan menolong selama masa pandemi. Terlebih bagi para petani cabai yang pada masa panen ini justru harganya merosot drastis.
 
Salah satu contonya adalah yang dilakukan oleh seorang pedagang sayur dan sembako bernama Ahmad Abdul Karim (41). Warga Desa/Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ini memiliki inisiatif dengan membuka warung 'ambil secukupnya, bayar seiklasnya'. Lokasinya di sebelah timur perempatan Purwodadi.
 
"Awal mula ide saya ini karena kasihan melihat petani terutama yang menanam cabai dan kangkung, saat panen sekarang ini harga turun. Saya kan seringnya kulakan langsung dari petani, tidak lewat tengkulak jadi tahu harga," kata saat Ahmad di warung sembako Wanaboga miliknya, Rabu (11/8).
 
Program simpatik yang digagas oleh pedagang sayur ini adalah, dia membungkus cabe merah keriting berisi 500 gram perbungkus. Pembeli boleh mengambil berapa pun yang ia butuhkan dengan memberikan uang seiklasnya di kotak yg disediakan.  "Semua yang kami dapat dari penjualan ini kami berikan kepada petani pemilik cabe dan kangkung. Dengan cara seperti ini, justru para pembeli mayoritas malah memberikan lebih banyak dari harga yang harus dibayarkan," kata Ahmad.
 
Untuk satu bungkus cabe, para pembeli biasanya memberikan Rp5.000, ada pula yang memberi Rp2.000 tergantung keiklasan mereka. "Dengan mengetuk hati dan empati para pembeli, tiap hari saya bisa menjual 100-200 bungkus. Bahkan kemarin ada seorang dosen dari Jogja yang memborong cabe untuk dibagikan, Alhamdulillah banyak dermawan yang terketuk hatinya," lanjut Ahmad.
 
Dengan sistem penjualan seperti ini, Ahmad mengaku justru bisa memberikan harga lebih tinggi kepada petani yang biasa ia kulakan cabe dna kangkung. Harga  cabe dari petani sekarang hanya Rp5.000-Rp6.000 perkilo. Dengan program ambil secukupnya, bayar seiklasnya, Ahmad malah bisa membayar Rp8.000/Kg. 
 
"Cabe dan kangkung jadi lebih laris karena banyak yang terketuk rasa empatinya. Para petani kan sudah banyak memberi saya keuntungan saat harga naik, saat harga turun ya harusnya saya membalas dengan membantu mereka. Saya hanya berharap agar Pemda memiliki aksi untuk membantu para petani yang sedang mengalami anjlok harga produknya," ujarnya.
 
Salah satu pembeli di warung milik Ahmad, Tini warga Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen yang datang mengaku sebelumnya belum tahu dengan program warung langganannya itu. "Tadi saya ambil dua ikat kangkung, saya kasih Rp5.000. Hitung-hitung untuk membantu para petani, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Kita harus saling membantu," kata Tini yang datang ditemani anak gadisnya.
 
Senada dengan Ahmad, Tini pun meminta kepada pemerintah daerah dan para wakil rakyat agar memperhatikan para petani ketika hasil panen mereka harganya turun drastis.

 

1270