Jakarta, Gatra.com – Menurut World Health Organization (WHO), United Nations Children's Fund (UNICEF), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), serta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bahwasanya ibu yang terpapar Covid-19 boleh memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayinya.
Hal ini diungkapkan oleh Ners Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Ns. Raudha Ilmi Farid, S.Kep, dalam live talkshow ask the expert bertajuk "Tips Perawatan dan Pencegahan Penularan Covid-19 pada Ibu Menyusui saat Isoman", yang disiarkan langsung melalui Instagram resmi RSUI, @rs.ui pada Selasa (10/8).
"Justru sangat dianjurkan [bayinya] untuk tetap mendapatkan ASI ekslusif," sambungnya.
Sementara berdasarkan penelitian, riset, dan dari lembaga-lembaga kesehatan di dunia, kata Raudha, semuanya sepakat virus corona itu tidak ada transmisi atau tidak bisa melewati Air Susu Ibu ke bayi.
"Jadi, sebenarnya untuk ASI ekslusif atau menyusui itu memang bukan boleh lagi ya, tetap harus dilanjutkan gitu. Tetap harus dilanjutkan dengan berbagai metode yang bisa yang sekiranya ibu dan bayinya bisa apa namanya, dilakukan," terangnya.
Raudha atau yang kerap disapa Ners Uud ini mengatakan, hal tersebut menjadi hot issue atau topik yang hangat dibicarakan oleh masyarakat saat awal-awal pandemi Covid-19.
Ia pun menuturkan, pada awal pandemi sempat mendapatkan pasien, yakni seorang ibu yang sebenarnya merupakan tenaga kesehatan atau nakes, memilih untuk tidak memberikan ASI-nya karena khawatir.