Jakarta, Gatra.com - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong mengatakan, Pertemuan ke-4 Konferensi Para Pihak (COP4) Konvensi Minamata tentang Merkuri merupakan bukti peran aktif dan strategis Indonesia dalam diplomasi internasional.
"Keberhasilan Indonesia terpilih sebagai tuan rumah untuk sebuah perhelatan global yang fokus pada upaya perlindungan lingkungan hidup dan kesehatan manusia dari bahaya merkuri ini, merupakan sebuah kebanggaan bagi kita semua," katanya ketika me-launching COP4 Konvensi Minamata tentang Merkuri secara virtual pada Selasa (10/8).
Selain jadi tuan rumah, Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati juga terpilih sebagai Presiden COP4 Konvensi Minamata ini. Hal ini dinilai Alue sebagai sesuatu yang patut dibanggakan. Diharapkan pencapaian ini bisa meningkatkan pengakuan serta dukungan internasional terhadap kebijakan nasional pengurangan dan penghapusan merkuri.
"Saya berharap sebagai presiden COP Keempat, dapat mempengaruhi kebijakan global dan regional dalam pengelolaan merkuri," ujarnya.
Di sisi lain, Alue juga menilai pencapaian ini bisa menjadi kesempatan Indonesia mendoromg pemulihan ekonomi nasional. Pasalnya, kegiatan konferensi ini akan dilakukan secara dua tahap.
Tahap pertama, akan dilakukan secara virtual pada 1-5 November 2021. Sedangkan tahap kedua akan dilakukan secara tatap muka di Nusa Dua, Bali pada 21-25 Maret 2022.
"Untuk memperkenalkan indonesia sebagai tuan rumah COP4 Konvensi Minamata, sekaligus mempromosikan daerah wisata Indonesia agar menjangkau seluruh pelosok negeri dan dunia internasional," ungkapnya.
Konvensi Minamata tentang Merkuri sendiri, telah secara resmi disahkan Indonesia sejak 2017 lalu. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pengesahan Minamata Convention on Mercury. Kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Presiden Nomor 21 tahun 2019 mengenai Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri.
"Ini menunjukkan betapa seriusnya pemerintah melindungi lingkungan dan kesehatan dari dampak merkuri," katanya.