Jakarta, Gatra.com - Bareskrim Polri menangkap dua pelaku peretasan situs Sekretariat Kabinet (Setkab), setkab.go.id, yakni ZYY alias BS (18) dan ML (17). BS ditangkap di Tabing Banda Gadang, Nanggalo, Kota Padang, Sumbar pada Kamis, 5 Agustus 2021. Sementara ML warga Nanggalo, Sumatera Barat, diringkus sehari setelahnya, di Kecamatan Rumbai, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan membeberkan kronologinya. Pada 30 Juli 2021, ML melakukan peretasan laman setkab dan meminta BS melakukan defacing terhadap situs tersebut dengan cara mengubah tampilan dan menyematkan sebuah pesan. Ahmad mengatakan, motif dua bocah itu ingin cari cuan atau keuntungan. BS sendiri sudah tergolong peretas yang pro sebab sudah banyak meretas situs.

"Motif kedua pelaku melakukan defacing guna mencari keuntungan dengan menjual script backdoor dari web yang jadi target kepada orang yang membutuhkan. BS telah melakukan peretasan di dalam dan luar negeri sebanyak 650 website," ungkap Ramadhan melalui konferensi pers di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (9/8).

Dari tangan BS, polisi menyita satu unit laptop dan satu unit gawai. Polisi juga menyita barang bukti dari ML berupa satu unit laptop dan dua unit gawai. Saat ini BS mendekam di Bareskrim Polri, sedangkan ML diamankan di lapas anak, Cipayung, Jakarta Timur.

Atas perbuatannya, kedua tersangka dikenakan Pasal 46 ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) Jo Pasal 30 ayat (1) ayat (2) ayat (3), Pasal 48 ayat (1) Jo Pasal 32 ayat (1), Pasal 90 Jo Pasal 33 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Diberitakan, laman situs setkab.go.id mendadak berubah berlatar hitam dengan foto seorang demonstran membawa bendera merah putih. Dalam laman tersebut tertulis keterangan "Padang Blackhat ll Anon Illusion Team Pwned By Zyy Ft Luthfifake". Berdasarkan pantauan Gatra, hingga Senin (9/8/2021) pukul 22.46 WIB situs setkab.go.id masih belum bisa diakses.

"Kami akan segera kembali! Mohon maaf untuk ketidaknyamanannya, saat ini kami sedang melakukan update sistem," demikian keterangan dalam laman tersebut.