Pekanbaru, Gatra.com - Ketua DPRD Riau, Yulisman, berharap Provinsi Riau mendapat prioritas program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Menurut Yulisman seperti provinsi lainya di Indonesia, ekonomi Riau turut mendapat imbas pandemi COVID-19. Hanya saja Riau memiliki dokongan pertumbuhan ekonomi Indonesia, seperti ketersediaan (perkebunan) sektor minyak sawit.
"Dalam masa pandemi ini kita sangat berharap Provinsi Riau mendapat prioritas dalam PEN, sebab ada peran yang harus dimainkan Riau untuk ekonomi nasional," ujarnya di sela-sela peringatan hari ulang tahun ke-64 Provinsi Riau, di gedung parlemen, Senin (9/8).
Politisi Partai Golkar itu menyebut sektor pertanian saat ini menjadi tumpuan ekonomi di tengah pandemi. Ini terlihat dari menggeliatnya kegiatan bertani sebagaimana dorongan pemerintah untuk ketahanan pangan.
"Selama pandemi ini kan pertanian jadi tumpuan untuk ketahanan pangan. Tapi disamping itu pandemi juga mengerek kebutuhan lainya seperti sabun atau produk kesehatan. Produk minyak sawit juga memainkan peran disitu," sebutnya.
Diketahui, nilai-nilai ekspor produk sawit selama masa pandemi COVID-19 memang mengalami kenaikan. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDKS) mencatat nilai ekspor produk sawit pada tahun 2020 mencapai US$ 22,97 miliar atau setara Rp 321,5 triliun (kurs Rp 14 ribu per dolar AS).
Adapun di Riau, minyak sawit atau minyak nabati telah menjadi komoditi penting eskpor non migas. Saban bulan ekspor minyak nabati dari provinsi ini diatas angka US$300 juta.
Sementara itu Gubernur Riau Syamsuar mengatakan pandemi Covid-19 telah membuat pertumbuhan ekonomi Riau mengalami kontraksi sebesar 1,12 persen pada tahun 2020 bila dibandingkan dengan tahun 2019.
Pemprov Riau sendiri tengah berupaya memulihkan ekonomi dengan cara membantu segmen UKM melalui gelontoran dana senilai Rp1,2 juta.
"Untuk infrastruktur tengah diupayakan tol Riau-Sumbar melalui trase Kuantan Singingi, Rengat, dan Kabupaten Dharmasraya di Sumatera Barat," tegas Syamsuar.
Nantinya ruas tol tersebut akan menjadi pilihan di tengah mandeknya ruas utama tol Riau-Sumbar di daerah Kabupaten Padang Pariaman.