Semarang, Gatra.com - Untuk meningkatkan daya tarik objek wisata, Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) bakal ditanami ratusan batang pohon kurma. Pohon kurma tersebut akan ditanam disejumlah titik strategis di kawasan MAJT seluas 10 hektar di Jalan Gajah Raya Kota Semarang.
Ketua Pengelola Pelaksana MAJT, Prof. Dr KH Noor Achmad MA menyatakan, direncanakan sebanyak 155 bibit pohon kurma akan ditanam di pintu masuk gerbang utama, samping, area parkir, dan pertamanan.
“Diharapkan akhir September 2021 seluruh proses penanaman sebanyak 155 bibit pohon kurma sudah selesai,” katanya, Minggu (8/8).
Tujuan penanaman pohon kurma MAJT, lanjut Noor Achmad untuk mengokohkan eksistensi sebagai destinasi wisata religi di Jawa Tengah (Jateng). Wisatawan bakal meningkat karena kawasan masjid semakin hijau, cantik, dan indah.
Mengingat kondisi keuangan MAJT terbatas karena pendapatan berkurang akibat pandemi Covid-19 yang hingga kini belum berakhir, mengajak masyarakat ikut mendukung program kurmanisasi.
“Kami mengajak para dermawan dan masyarakat mendukung program kurmanisasi untuk pembelian dan pemeliharan bibit pohon kurma,” ujarnya.
PP MAJT telah membentuk tim kurmanisasi yang diketuai Drs. .H Istajib AS dan Sekretaris H. Isdiyanto Isman SIP. Tim bekerja mulai pencarian bibit pohon kurma, penanaman hingga perawatan selama tiga tahun.
Sementara, Ketua Tim Kurmanisasi MAJT, Drs H Istajib AS menjelaskan, dari pengitungan riil yang dilakukan, maka biaya satu pohon kurma mulai dari pembelian bibit hingga proses penanaman, pemupukan, dan perawatan selama tiga tahun membutuhkan Rp1 juta.
“Jadi untuk pengadaan 155 bibit pohon kurma dan perawatan membutuhkan dana Rp155 juta,” ujarnya.
Menurutnya, sejak MAJT membuka donasi kepada masyarakat untuk menyengkuyung program kurmanisasi sejak 6 Agustus 2021 telah terkumpul uang Rp64,5 juta dari 20 donatur jariyah.
Sebagai bentuk penghargaan, maka nama donatur jariyah akan ditulis bersebelahan dengan pohon kurmanya sesuai jumlah bibit yang ditanggung. Setiap jariyah Rp1 juta berarti punya nama untuk satu pohon dan berlaku kelipatannya.
“Masih menunggu dukungan selanjutnya dari para dermawan dan aghniya yang lain untuk menutup kekurangan dana yang diperlukan,” ujar Istajib.
Dia menambahkan, agar pohon tumbuh dan berbuah, telah menyiapkan sejumlah tenaga ahli yang menguasai teknologi penanaman pohon kurma. Nantinya bibit yang akan ditanam sudah disesuaikan dengan iklim Jateng, sehingga bisa tumbuh subur dan berbuah.
Bibit pohon kurman dari Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, di Kecamatan Mijen Kota Semarang, pimpinan Dr KH Fadlolan Musyaffa Lc MA yang berhasil membudidayakan belasan ribuan bibit pohon kurma berbagai jenis.
“Bibit pohon kurma barhii akan kita datangkan dari Ponpes Fadhlul Fadhlan. Untuk bibit pohon kurbam azwa dari usaha Kebun Kurma di Sleman,” ujarnya.