Batanghari, Gatra.com - Puskesmas Bungku, Batanghari, Jambi kini punya sarana isolasi coronavirus disease 2019 (Covid-19) meski usianya baru seumur jagung. Kehadiran bangunan dua lantai itu menjadi maskot baru masyarakat setempat.
"Kita memang sudah mulai tiga sampai empat pekan disini dengan memindahkan operasional pelayanan kesehatan dari Pustu (Puskesmas Pembantu) terdekat," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batanghari, dr. Elfi Yennie, Sabtu (7/8).
Puskesmas Bungku bahkan sudah menjadi lokasi suntik vaksin masyarakat termasuk Suku Anak Dalam (SAD). Dinkes Batanghari membawa 500 vaksin. Kegiatan vaksinasi dipantau langsung Sekretaris Daerah (Sekda) M. Azan sejak pagi hingga petang.
"Namun, untuk Puskesmas ini sendiri tentu ada aturan-aturan admistrasi berikutnya. Nanti harus teregistrasi secara pusat dan ada izin operasionalnya secara resmi," ucap M. Azan.
Sementara ini, upaya pemanfaatan gedung Puskesmas Bungku dilakukan karena kebutuhan masyarakat. Sejumlah fasilitas Puskesmas Pembantu (Pustu) terdekat mulai dipindahkan. Tenaga kesehatan dari beberapa Pustu sekitar berangsur pindah ke Puskesmas Bungku.
"Dekat sini ada Pustu Pompa Air dan Pustu Bungku yang Johor, Pustu Mekar Jaya dan Sungkai. Tenaga kesehatan yang disini kita ambil dari Pustu tersebut dan kita operasional disini. Jadi untuk sementara seperti itu, supaya bermanfaat kepada masyarakat lebih cepat," ujarnya.
Puskesmas Bungku memiliki enam tempat tidur. Pemanfaatan Puskesmas Bungku ke depan yakni sebagai fasilitas kesehatan (faskes) sarana isolasi Covid-19. Ruang isolasi berada di lantai atas terdiri kamar pasien, tempat pasien berjemur dan aula besar pasien berolahraga.
"Teman-teman (wartawan) bisa lihat kita rencanakan di atas tempatnya. Tapi yang Puskesmas tetap seperti biasa berjalan layanan kesehatan, layanan Covid-19 tetap kita lakukan disini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari, dr. Elfi Yennie, MARS.
Kasus Covid-19 di Desa Bungku, lanjut Elfi, cukup tinggi. Seluruh Puskesmas sejatinya sudah disiapkan untuk penanganan awal Covid-19 termasuk rujukannya. Begitu juga untuk penanganan pasien isolasi mandiri.
"Semua puskesmas yang mengawasi, memonitor, memberikan obat bilamana ditemukan, sampai dinyatakan kesembuhannya itu adalah Puskesmas. Khusus untuk di Bungku ini, karena tempatnya cukup memungkinkan, nanti kita jadikan sarana isolasi," ucapnya.
Saat ini sudah ada 12 petugas bekerja di Puskesmas Bungku, 10 petugas kesehatan, seorang petugas keamanan dan seorang petugas kebersihan. Elfi menyebut pihaknya akan melakukan penambahan petugas kalau sudah terdapat pasien Isolasi.
"Seiring bertambah pasien dan ada yang rawat inap, jelas nanti ada petugas yang piket," katanya.
Elfi mengatakan, Puskesmas Bungku memiliki tiga ruang besar untuk ruang isolasi Covid-19. Kapasitasnya bisa menampung 10 tempat tidur. Dinkes Batanghari kini tengah menyiapkan peralatan dan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Dengan kondisi saat ini kita harus siap dengan fasilitas isolasi sampai ke desa-desa, bahkan juga sampai di puskesmas-puskesmas. Kenapa, kita kadangkala tidak bisa menghindari bilamana ada kejadian yang urgent untuk ditangani dan harus di rujuk," ujarnya.
Penanganan pasien Covid-19, lanjut Elfi, harus mengikuti standar protokol kesehatan, termasuk juga proses isolasinya. Ia berharap peran aktif perusahaan setempat untuk mendukung kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat.
"Kita sudah berkomunikasi dan mereka akan membantu untuk memberikan support berupa fasilitas akses jalan, paling tidak jalan masuk ke Puskesmas. Kita harap dana CSR perusahaan, kita sudah mulai komunikasikan," pungkasnya.