Home Ekonomi Kades dan Lurah Harus Berinovasi di Tengah Pandemi

Kades dan Lurah Harus Berinovasi di Tengah Pandemi

Asahan, Gatra.com - Saat pandemi Covid 19, banyak masyarakat yang kesulitan dalam ekonomi, untuk itu Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengharapkan Kepala Desa (Kades) dan Lurah mampu berinovasi kembangkan potensi daerah untuk kesejahteraan warga. Hal itu disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat memberikan motivasi kepada 177 Kepala Desa dan 27 Lurah se-Kabupaten Asahan,  pada kunjungan kerjanya di Pendopo Rumah Dinas Bupati Asahan, Jumat (6/8).

Mantan ketua PSSI tersebut mengatakan banyak potensi daerah yang dapat dikembangkan untuk kesejahteraan rakyat. Untuk itu dibutuhkan saran dan masukan dari orang-orang cerdas di daerah ini. "Segala potensi yang ada di Asahan harus segera dikembangkan, agar masyarakat yang tinggal di Asahan ini sejahtera," katanya.

Apalagi, kata Edy, saat ini kondisi di masa pandemi Covid 19, banyak masyarakat yang kesulitan dalam ekonomi. Edy juga mendorong para kepala desa dan lurah membuat suatu inovasi yang bisa membuat masyarakat berpenghasilan. Selain itu, masyarakat Asahan harus memberikan masukan kepada Pemerintah Asahan. Jangan hanya berkomentar, tetapi memberi solusi atas permasalahan yang ada. "Kepala Desa, harus berembuk, potensi apa yang mau dikembangkan di kampong masing-masing. Kalau sudah diskusi dan menemukan masalah yang tak terselesaikan lagi, telpon saya," ucapnya Edy Rahmayadi dan disambut tepuk tangan dari para hadirin.

Namun Edy mengingatkan, masalah yang dihadapi harus benar-benar tidak bisa dihadapi para kepala desa. Selain itu, desa-desa yang ada di Asahan, juga harus banyak melihat ke desa-desa di luar Pulau Sumatera yang punya kreativitas yang sangat baik, dan sangat berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Edy mencontohkan desa yang berada di Bojonegoro, menyulap parit jadi kolam ikan dan membuat masyarakat sekitar mempunyai penghasilan dari ternak ikan, yang hasilnya dijual ke berbagai daerah. Kemudian, di Desa Cibuntu, yang mengubah desanya menjadi desa wisata, di sana, ada komplek domba, ada rumah tinggal yang nyaman dengan suasana desa asri dan bersih. Serta ada musik tradisional yang dimainkan oleh anak-anak. Desa tersebut telah mendapatkan berbagi penghargaan.

Contoh yang dekat, juga ada Desa Palunaga, Deliserdang, yang mengubah sawah menjadi tempat wisata. Kemudian masyarakatnya menjual berbagai makanan tradisional. Saat ini desa tersebut banyak dikunjungi para wisatawan. Para peserta yang hadir, juga diingatkan untuk berani, jujur, tulus dan ikhlas dalam menjalankan amanah yang diemban. Jangan hanya, duduk-duduk di ruangan, harus mau terjun langsung melihat kondisi masyarakat, dan mencari solusi dari masalah yang sedang dihadapi masyarakat.

225