Semarang, Gatra.com- Pada 2035-2040 diperkirakan Indonesia akan menikmati bonus demografi karena jumlah penduduk usia produktif mencapai hampir 70% dari total penduduk. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan bonus demografi. Salah satu syarat agar bonus demografi bisa dimanfaatkan secara optimal dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Berbagai strategi dilakukan pemerintah untuk mendukung penciptaan manusia unggul khususnya pada pendidikan kejuruan atau vokasi salah satunya melalui program SMK Pusat Keunggulan (Center of Excellence).
Melalui program ini pemerintah membenahi kurikulum pendidikan vokasi bersama industri sehingga sebagian materinya adalah praktik. Serta memperbaiki fasilitas dan meningkatkan kualitas tenaga pengajar untuk meningkatkan kemampuan praktis pada peserta didik.
SMK Negeri 1 Brebes merupakan salah satu sekolah di Jawa Tengah yang ditetapkan sebagai program Center of Excellence. “Kami mendapatkan bantuan penunjang proses pembelajaran di sekolah. Salah satunya pembangunan gedung laboratorium praktik keahlian Tata Busana,” kata Kepala Sekolah SMKN 1 Brebes, Drs. Bejo, M.Pd dalam rilis, Jumat (6/8).
Pembangunan sarana laboratorium ini diharapkan dapat memberikan pengalaman peserta didik SMK 1 Brebes sesuai dengan dunia industri yang akan dihadapi saat lulus didukung dengan pengadaan alat-alat praktek dan program pembelajaran dalam kompetensi keahlian Tata Busana.
Tidak hanya menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, program Center of Excellence juga menerapkan model pembelajaran TEFA (Teaching Factory) secara mandiri serta berupaya untuk menerapkan budaya kerja berstandar industri dalam pembelajaran.
Menurut Bedjo, kalau dulu siswa hanya dididik untuk bekerja di industri, saat ini ada tambahan pelajaran untuk menjalankan bisnis. Di SMKN 1 Brebes khususnya kompetensi keahlian tata busana bekerjasama dengan industri Studio F+ Semarang di mana guru diberi pelatihan tentang desain busana mulai dari pemilihan bahan, pembuatan motif secara digital. “Sehingga dalam kurikulum ini sekolah tidak hanya menyiapkan tenaga siap kerja namun juga mampu berfikir kreatif untuk melihat peluang bisnis yang ada,” ujarnya.
Demikian pula dengan SMK N Matesih, Karanganyar, Jateng juga ditetapkan sebagai Center of Excellence pada kompetensi keahlian multimedia. Pada tahap awalnya pemerintah mengembangkan sarana fisik SMK dalam bentuk pembangunan laboratorium, pengadaan alat praktek berstandar industri.
Untuk mencapai target seperti yang diinginkan sebuah SMK sebagai Center of Excellence, maka pengembangan dilanjutkan dengan melakukan kerja sama dengan pihak industri dan dunia kerja. “Kami bekerjasama dengan PT Educa Sosfomedia Indonesia, perusahaan yang bergerak dibidang teknologi dan konten digital baik berupa aplikasi, games, dan animasi,” Kepala Program Multimedia SMKN Matesih Anita Iskhayati.
Dalam hal kebijakan strategis untuk sekolah kejuruan, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia bekerjasama dengan Dyandra Academy (PT Dyandra Promosindo) membuat program Digital Marketing Development.
Program ini untuk pengembangan kemampuan praktis guru dan tenaga pendidik SMK di Jawa Tengah dan sekitarnya yang digelar pada 14-25 Juni 2021. “Melalui kerja sama Dyandra Academy dengan Dirjen Vokasi ini, kami harapkan menghasilkan tenaga pendidik SMK yang kompeten sehingga menghasilkan lulusan sudah siap menjadi angkatan kerja berkompeten dan berdaya saing,” kata Direktur Dyandra Academy, Rumpoko.