Jakarta, Gatra.com - Sosok personil Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) mengkin menjadi sosok yang selama ini kiprahnya belum banyak diperbincangkan. Padahal personil PJLP selama menghadapi Pandemi Covid-19 menjadi garda terdepan yang berhadapan langsung dengan kasus-kasus COVID-19 di lapangan.
PJLP menjadi pihak yang mengerjakan berbagai tugas operasional dalam kaitannya mengelola kota, sehingga menjadi lebih indah, teratur dan nyaman. Beberapa di antaranya adalah Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), pasukan hijau (Dinas Pertamanan), pasukan biru (Dinas SDA), pasukan kuning (Dinas Bina Marga), petugas keamanan (Pamdal), dan pasukan pelangi lainnya. Dalam penanganan COVID-19, PJLP yang bertugas adalah petugas penggali kubur, pembersih makam, supir mobil jenazah, dan penjaga makam.
Melihat fenomena tersebut, BUMD Jakarta yang bergerak di sektor pariwisata dan perhotelan, ekonomi kreatif dan beautifikasi kota Jakarta Experience Board (JXB) bersama Zipmex Indonesia memberikan penghargaan atas dedikasi personil PJLP dengan memberikan santapan sehat bagi para petugas. Sebanyak 3.320 paket santapan sehat yang dibagikan ke tujuh TPU. "Kontribusi PJLP dalam program penanganan pandemi COVID-19 seperti ini sama pentingnya dengan tenaga kesehatan. Oleh karena itu, kami berharap melalui makanan sehat ini, petugas PJLP dapat terus semangat. Pandemi ini pasti berakhir, dan kita pasti bisa melaluinya bersama-sama," kata Raymond Sutanto, Co-Founder Zipmex Indonesia dalam keterangannya, Jumat (6/8).
Nantinya paket santapan sehat akan diberikan ke tujuh TPU diantaranya yaitu TPU Rorotan, TPU Pondok Ranggon, TPU Bambu Apus, TPU Tanah Kusir, TPU Srengseng Sawah, TPU Kampung Kandang dan TPU Utan Kayu.
Diketahui, Semasa COVID-19, petugas PJLP di beberapa TPU harus siaga memenuhi panggilan pekerjaan yang tidak kenal waktu. Pada pertengahan Juli lalu, PJLP di TPU Rorotan harus memakamkan hingga lebih dari 100 jenazah per hari. Hanya dalam hitungan hari, tanah lapangan di TPU Rorotan berubah dipenuhi papan nisan dan gundukan.
Dijelaskan Direktur Utama JXB, Novita Dewi bahwa program ini menjadi wujud kolaborasi antara Pemerintah, BUMD dan Pihak Swasta. Hal ini sejalan dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang mengatakan bahwa penanganan pandemi harus dilakukan melalui kolaborasi kolosal dari berbagai unsur. "Kami menyambut baik berbagai program kolaborasi sebagai upaya untuk mendukung program penanganan Covid-19 yang dicanangkan oleh pemerintah. Bantuan apapun menjadi sangat signifikan agar kita dapat saling rangkul di masa yang penuh tantangan ini," tandas Novita.