Jakarta, Gatra.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, total ekspor Indonesia pada kuartal II 2021 mengalami peningkatan, yakni sebesar 55,89% dibandingkan kuartal II 2020 (year-on-year atau y-on-y). Sementara dibandingkan kuartal I 2021 (quarter-to-quarter atau q-to-q), total ekspor Indonesia tumbuh 10,36%.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh pemulihan ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Singapura, Korea Selatan, Vietnam, Hong Kong, dan Uni Eropa. “Kalau kita lihat menurut sektor, secara y-on-y migas tumbuh cukup tinggi yaitu 86,12%. Kemudian, pertanian tumbuh 13,24%, industri tumbuh 51,76%, serta tambah dan lainnya tumbuh 77,83%,” jelas Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers daring, Kamis (5/8).

Selain berdampak langsung terhadap sektornya, peningkatan ekspor juga bisa memberikan efek ganda kepada sektor-sektor pendukungnya ikut tumbuh. Sehingga, peran ekspor menjadi sangat berarti bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Pada kuartal II 2021, total impor juga menunjukkan peningkatan. Secara y-on-y, terjadi pertumbuhan sebesar 50,21%, serta tumbuh 9,88% dibandingkan kuartal I 2021. BPS mencatat, impor bahan baku atau penolong mengalami peningkatan y-on-y sejumlah 57,8%. “Artinya apa? Dengan permintaan domestik yang tinggi menunjukkan bahwa ekonomi nasional pada kuartal II 2021 mengalami perbaikan. Ada aktivitas yang tinggi karena impor bahan baku atau bahan penolong itu melonjak cukup tajam,” tuturnya. Begitu pula impor barang konsumsi tumbuh 31,5%.

Kemudian, perbaikan ekonomi juga ditandai oleh impor untuk barang modal sebesar 29,11% (y-on-y). Hal itu selanjutnya menjadi pembentukan modal tetap bruto (PMTB) di PDB pengeluaran, yang mana menunjukkan adanya peningkatan kapasitas produksi di setiap sektor ekonomi.