Sragen, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah memasang anggaran pembelian ivermectin yang akan diberikan ke pasien Covid-19. Alasannya, obat parasit tersebut direkomendasi oleh BPOM dan sudah banyak yang mengakui khasiatnya.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan ivermectin 12 mg segera akan didistribusikan secara resmi ke warga terpapar yang sedang isolasi mandiri maupun terpusat di gedung Technopark. Distribusi dikoordinasi Dinas Kesehatan dalam paket obat-obatan seperti multivitamin.
“Sudah diproses pengadaannya. Sumber pembiayaan dari biaya penanganan Covid-19. Enggak sampai miliaran rupiah buat beli Ivermectin. Toh, itu tidak melanggar karena sudah direkomendasi BPOM,” kata Yuni, sapaan akrabnya kepada wartawan di Sragen, Rabu (4/8).
Biaya penanganan Covid-19 bersumber dana refocusing, diantaranya dari 8 persen Dana Alokasi Umum (DAU) yang peruntukannya bisa untuk pembelian obat-obatan. Wanita bergelar dokter ini mengatakan, selama ini sudah dibelanjakan paket obat-obatan seperti antibiotik, paracetamol, vitamin C, vitamin D dan sebagainya.
Bermodal informasi dari BPOM tentang delapan jenis obat pendukung penanganan terapi Covid-19, Yuni mantap membeli ivermectin. Bupati menjelaskan selama ini juga tidak ada panduan baku atau clinical pathway untuk protokol kesehatan obat covid 19. Tidak ada pula pedoman baku obat khusus untuk pasien tanpa gejala atau isoman. Selama ini untuk obat yang diterapkan hanya secara garis besar saja. Misalnya harus ada vitamin C, vitamin D, antivirus dan penurun panas atau antibiotik.
Terlepas dari perdebatan tentang ivermectin yang masuk kategori obat keras, Bupati Yuni menyebut fakta di lapangan menunjukkan sudah banyak pasien di Sragen sembuh setelah diberi Ivermectin baik dari Dinas Kesehatan maupun masyarakat relawan. "Kalau soal keraguan, enggak akan selesai perdebatannya. Nanti ada pertanyaan lagi kenapa vitamin harus jenis ini, atau itu lebih efektif dan lainnya. Pokoknya semua apa yang baik untuk masyarakat, kita kasih,” katanya.
Lantaran termasuk golongan obat keras sehingga harus didasari resep dokter, ia pun menginstruksikan Dinas Kesehatan agar menuliskan resep ke semua pasien di technopark maupun yang isoman di rumah.