Blora, Gatra.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora bersama Aksi Cepat tanggap (ACT) menyalurkan bantuan sembako untuk warga terdampak pandemi. Penyerahan bantuan sembako secara simbolis dilakukan kepada 3 orang yang dilakukan oleh Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, didampingi Ketua Cabang ACT Pati Acep Chaniago, di kantor Setda, Rabu (4/8).
Wakil Bupati menyampaikan apresiasi atas peran ACT yang telah membantu Kabupaten Blora dalam membantu masyarakat yang terdampak pandemi. "Kami dari Pemerintah Kabupaten Blora, mengucapkan terimakasih untuk partisipasi dari ACT untuk Kabupaten Blora, Insyaallah ini tidak untuk pertama dan terakhir semoga bisa berkelanjutan sampai kedepannya," ungkap Wabup.
Pada kesempatan ini, Wakil Bupati berpesan perlu adanya aksi saling membantu satu sama lain untuk mengatasi covid terutama dalam bidang perekonomian. "Jadi kita bersama-sama bergotong royong bagaimana mengatasi dampak covid 19 ini terutama bagi masyarakat yang terdampak dibidang ekonomi," harapnya.
Etik, sapaan Tri Yuli mengungkapkan ini merupakan perhatian dari pemerintah dan ACT untuk dapat didistribusikan dan terbagi sesuai sasaran.
"Semoga sembako dari kami ini bisa sedikit membantu dan meringankan beban ibu-ibu dan keluarga terdampak Covid 19 ini," tegas Wabup.
Ketua Cabang ACT Acep Chaniago berharap dengan adanya penyerahan bantuan ini nantinya turut membantu dan bermafaat bagi masyarakat yang berhak meneima. "Dari kami ini semoga bermanfaat dan dengan program ini bisa sedikit membantu saudara-saudara kita, semoga dengan hadirnya kita membantu masyarakat yang ada di Blora. Karena memang wilayah kerja kami ada 5 Kabupaten Insyaallah kami akan terus kontribusi," ucap Acep.
Sementara itu, Koordinasi Relawan ACT cabang Pati Azzam, merinci bahwa bantuan beras untuk Kabupaten Blora sudah didistribusikan."Untuk Kabupaten Blora sudah kita distribusikan sekitar 4 ton beras lalu ditambah lagi 1 ton dan ini salah satu bentuk perhatian kami dari ACT untuk masyarakat terdampak pandemi. Kita targetkan ada sekitar 200 penerima manfaat," tegas Azzam.
Salah satu penerima Ngasipah mengaku Pandemi membuat dirinya tidak bisa berjualan kembali. Iapun kini terpaksa kerja serabutan di rumah. "Dulu jual nasi, sekarang sudah gak berani. Nganggur di rumah serabutan. Semoga Pandemi cepat selesai agar saya bisa jualan lagi," ucapnya.